MaknaWaktu Bagaikan PedangCak Jabir | Motivatif | Inspiratif | Kreatif | Inovatif#motivasi #inspirasi #kreasi #inovasi #motivator #inspirator #kreator #inov
Patahkanlahanak panah kalian dan potonglah tali busur kalian, serta tancapkanlah pedang kalian di bebatuan. Jika ada seseorang yang masuk pada salah seorang dari kalian (untuk membunuh), maka berlakulah seperti sebaik-baik dari kedua anak Adam (Qabil dan Habil)." ☝️ Salin kutipan hadits diatas
Waktubagaikan pedang, jika kau tidak mampu memotongnya, maka dialah yang akan memotongmu. ( Durus Lisy Syaikh Said bin Musfir , 54/4) Artinya waktu mesti kita manfaatkan untuk kebaikan dan hal-hal yang bermanfaat buat kehidupan dunia dan akhirat, jika tidak demikian, maka kita akan dikalahkan olehnya, karena sifatnya yang cepat berlalu dan
Waktu bagaikan pedang jika kamu tidak memotongnya maka dia yang akan memotongmu." Waktu akan membunuh orang yang melalaikanya, pengaruhnya akan membuat orang sengsara, karena dengan melalaikan waktu maka kerugian, penyesalan, kesakitan akan selalu menunggunya. Ibnu Abi Jamroh dalam kitabnya "Bahjatun-nufus" berkata:
WaktuBagaikan Pedang, Jika Engkau Tak Memotongnya Maka Ia yang akan Memotongmu . Hargai nafasmu, watktumu sangat terbatas dan tingkah lakumu selalu tercatat, maka jangan sampai satu hari berlalu tanpa engkau berbekal dengan amal saleh. Kematian akan datang tiba-tiba tanpa pemberitahuan, maka apa yang telah kita persiapkan untuk hari tersebut?
Q7qK. “Tidak terasa ya udah hari jum’at, perasaan baru kemaren itu hari jum’atnya.” pernahkah sahabat umma mendengar peryataan seperti demikian?Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan,صحبت الصوفية فلم أستفد منهم سوى حرفين أحدهما قولهم الوقت سيف فإن لم تقطعه قطعك“Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya memanfaatkannya, maka dia akan memotongmu.”Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lainونفسك إن أشغلتها بالحق وإلا اشتغلتك بالباطل“Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik haq, pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia batil.” Al Jawabul KafiSelain ituIbnul Qoyyim rahimahullah pun pernah mengatakan, “Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan mendung. Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”Lalu Ibnul Qoyyim mengatakan perkataan selanjutnya “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat hawa nafsu, berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” Al Jawabul Kafi, 109Sahabat umma, kira-kira hari ini mau memberkahkan waktu untuk beramal apa?
Di zaman ini, kita melihat banyak orang yang menyia-nyiakan waktu dan umurnya dengan sia-sia. Kebanyakan kita saat ini hanya mengisi waktu dengan maksiat, lalai dari ketaatan dan ibadah, dan gemar melakukan hal yang sia-sia yang membuat lalai dari mengingat ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw“Dua hal yang banyak orang tertipu di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dari sahabat Ibnu Abbas ra. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahihul Jami’, no. 6778.Padahal kehidupan di dunia ini sangat singkat dan kita bukanlah makhluk yang kekal, tetapi kebanyakan kita lalai memanfaatkan waktu yang telah Allah kami rangkum 7 Pentingnya Menjaga Waktu sesuai dengan perkataan ulama yang Insha Allah dapat menjadi renungan bagi kita agar dapat menjadi manusia yang lebih baik dan tidak menjadi orang yang menyia-nyiakan Sia-siakan Waktumu Selain untuk Mengingat AllahDari Abdullah bin Abdil Malik, beliau berkata, “Kami suatu saat berjalan bersama ayah kami di atas tandunya. Lalu dia berkata pada kami, Bertasbihlah sampai di pohon itu.’ Lalu kami pun bertasbih sampai di pohon yang dia tunjuk. Kemudian nampak lagi pohon lain, lalu dia berkata pada kami, Bertakbirlah sampai di pohon itu.’ Lalu kami pun bertakbir. Inilah yang biasa diajarkan oleh ayah kami.” Dari hal ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh sia-siakan waktu dan selalu mengingat Berlalu Sangat CepatIbnul Qoyyim rahimahullah mengatakan, “Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi, penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan mendung.Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”Kematian Lebih Layak Bagi Orang yang Menyia-nyiakan WaktuLalu Ibnul Qoyyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu, “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat hawa nafsu, berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan baca kesia-siaan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.”Ketahuilah bahwa Engkau Seperti Hari-harimuHasan Al Bashri mengatakan,ابن آدم إنما أنت أيام كلما ذهب يوم ذهب بعضك“Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.”Waktu Pasti akan Berlalu, Beramal Selama KehidupanmuJa’far bin Sulaiman berkata bahwa dia mendengar Robi’ah menasehati Sufyan Ats Tsauri,إنما أنت أيام معدودة، فإذا ذهب يوم ذهب بعضك، ويوشك إذا ذهب البعض أن يذهب الكل وأنت تعلم، فاعمل.“Sesungguhnya engkau adalah kumpulan hari. Jika satu hari berlalu, maka sebagian dirimu juga akan hilang. Bahkan hampir-hampir sebagian harimu berlalu, lalu hilanglah seluruh dirimu baca mati sedangkan engkau mengetahuinya. Oleh karena itu, beramallah.”Waktu Bagaikan PedangImam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan,صحبت الصوفية فلم أستفد منهم سوى حرفين أحدهما قولهم الوقت سيف فإن لم تقطعه قطعك“Aku pernah bersama dengan orang-orang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya memanfaatkannya, maka dia akan memotongmu.”Jika Tidak Tersibukkan dengan Kebaikan, Pasti akan Terjatuh pada Perkara yang Sia-siaKemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lainونفسك إن أشغلتها بالحق وإلا اشتغلتك بالباطلJika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik haq, pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia batil.”Ya Allah, mudahkanlah kami selaku hamba-Mu untuk memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya dalam ketaatan dan dijauhkan dari kelalaian. JugaHukum Membuang Waktu Dalam Islam Tips Manajemen Waktu Dalam Islam
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Waktu Bagaikan PedangRamadhan segera berkemas untuk tinggalkan kita. Waktu begitu cepat berlalu. Dan tanpa terasa kita tinggal beberapa hari lagi bersamai bulan yang mulia ini. Sungguh akan merugi jika kita tidak memanfaatkan waktu yang kita miliki. Terkadang kita sebagai manusia lupa akan 2 nikmat yang Allah berikan. Yang pertama nikmat sehat dan nikmat waktu luang. Berapa banyak waktu kita terbuang begitu saja tanpa melakukan kegiatan apapun. Nikmat sehat yang kita miliki terkadang kita sia-siakan. Tak menyadari bahwa banyak di luar sana yang mau bediri saja susah, mau makan tidak enak dan merasakan tubuhnya lemas tak berdaya. Sedangkan kita yang sehat. Justru hanya berdiam diri tidak memaksimalkan ibadah dan sibuk dengan urusan dunia yang sementara. Astaghfirullahal Adzhiim. Yang kedua nikmat waktu luang. Waktu bagaikan dua mata pedang, jika kita tidak memanfaatkan dengan baik maka kita justru akan rugi. Pedang akan menebas kita itu pandai-pandailah memanfaatkan nikmat sehat dan nikmat waktu/ sempat. Ramadhan yang tinggal bebera hari lagi. Mari kita maximalkan ibadah kita. NMalam 25 semoga kita mendapatkan malam lailatul Qodar malam yang lebih baik dari seribun. Makam itu tidak serta merta datang dan kita jumpai. Namun perlu tindakan dan usaha untuk kita bisa berjumpa dengannya. Berdoa dan berdzikir kepada Allah. Melakukan kebaikan- kebaikan dengan infaq atau sodaqoh. Berbagi rezeki yang kita dapatkan kepada orang lain. Ingat ada hak mereka di dalam rezeki yang kita terima. Ayo berlomba-lomba untuk mendapatkan kemenangan. Masih ada sedikit waktu, jangan kita sia-siakan sedikit waktu yang ada kita sehat tetap semangat dan terus berkarya. Gunungkidul, 15 April 2023 Lihat Diary Selengkapnya
Melalaikan WAKTU adalah suatu kebinasaan. Bisa jadi tanpa kita sadari WAKTU akan membunuh kita, jikalau kita lalai dengannya, karena WAKTU begitu cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali, WAKTU terus berlari tanpa henti, WAKTU terus berputar tanpa kenal lelah dan WAKTU tidak menghiraukan apa yang ditinggalkannya. الوَقْتُ كَالسَّيْفِ إِذَا لَـمْ تَقْطَعْهُ قَطَعَكَ “Waktu bagaikan pedang jika kamu tidak memotongnya maka dia yang akan memotongmu.” Waktu akan membunuh orang yang melalaikanya, pengaruhnya akan membuat orang sengsara, karena dengan melalaikan waktu maka kerugian, penyesalan, kesakitan akan selalu menunggunya. Ibnu Abi Jamroh dalam kitabnya “Bahjatun-nufus” berkata “Potonglah waktu dengan perbuatanmu agar waktu tidak memotongmu”. Jika kita tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya, maka kita akan binasa sebagaimana binasanya seseorang yang terkena sabetan pedang Jika kita tidak segera menghindar dan melawannya maka pedang akan memotong dan mencabik-cabik kita, karena waktu bagaikan pedang yang membunuh. Ibnu Abbas ra berkata mengenai surat al-Ashr bahwa pengertian dari والعصر adalah waktu. Alloh swt bersumpah dengan waktu, yang mana didalamnya terdapat banyak keajaiban, karena dengan waktu dapat menyebabkan manusia meraih untung atau rugi, bahagia atau sengsara, sehat atau sakit, kaya atau miskin. Dikatakan dalam sebuah Sya’ir Arab الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَّهَبِ “Waktu itu lebih berharga daripada emas.” karena waktu adalah perhiasan manusia dan kesempatan hidup yang paling berharga. RENUNGAN UMUR Al-Hamdulillahi Robbil alamin .. saat ini kita masih dikaruniai kesempatan hidup. Namun hidup saat ini hanyalah berma’na menjalani sisa umur belaka. Bertambahnya waktu bagi kita adalah satu langkah mendekati liang kubur. Entah sampai kapan Alloh swt mengaruniakan sisa umur ini untuk kita .? Boleh jadi ada diantara kita diberi kesempatan hidup bertahun-tahun lagi oleh Alloh swt. Mungkin diantara kita ada yang sisa umurnya tinggal beberapa bulan ini, atau beberapa hari lagi, atau boleh jadi ada diantara kita yang oleh Alloh swt diberi kesempatan hanya beberapa tarikan nafas saja untuk menghuni tanah tempat kita berpijak saat ini. Setelah kematian kita masih punya waktu panjang, jauh lebih panjang dari kehidupan dunia, menunggu waktu dibangkitkan-Nya di hari kiamat nanti, di dalamnya ada derita dan bahagia, siksa dan ni’mat. Kelamnya masa silam dan kelabunya masa lalu kita sikapi dengan taubatan-nasuha, dengan membuka lembaran hidup baru yang sarat dengan warna putih akan mencerahkan lagi menenangkan hati untuk menghadapi kematian. 3 PASANG INDRA MANUSIA Alloh memberi kita alat baca berupa indera hati, indra akal, dan indra jasad seperti mata, telinga, hidung dan yang lainnya. Dalam bahasa ilmiah, indera-indera tersebut adalah sensor. Indera merupakan input, Baik buruk output kemudian tergantung pada pemrosesnya. Pemroses tersebut adalah hati tempat terbentuknya rencana atau niat. Hatilah yang bisa memastikan sesuatu itu benar atau salah. Sedangkan “Akal adalah asisten Hati”. Akal tidak bisa mengatakan sesuatu itu benar atau salah. Akal hanya bisa membedakan baik atau buruk. Menurut al-Ghozali, bahwa manusia bergerak dengan tiga pertimbangan. Ada kualitas baik rasional, kualitas benar spiritual, dan kualitas nyaman emosional/nafsu. Ketika kita membaca sesuatu, kita akan selalu menemukan ketiga kualitas ini. Kadang kita menginginkan sesuatu yang nyaman dan baik, dan mengesampingkan urusan benar-tidaknya belakangan. “Tergantung siapa yang menjadi raja, apakah aspek spiritual, aspek rasional, atau aspek emosional”. Orang yang menjadikan spiritualnya raja bagi akalnya dan akalnya raja bagi emosionalnya, maka cara membacanya akan berbeda dari kebanyakan orang. Ketika lewat seorang perempuan cantik, aspek emosional akan mendorong seorang laki-laki untuk terus melihatnya. Aspek rasional bisa jadi mengatakan, “Apa gunanya sih, bisa jadi itu istri orang lain .?”. Namun aspek spiritual menilai bahwa kita harus menghindari pandangan tersebut karena diri akan terkungkung oleh keinginan syahwat. Pembaca yang ideal, adalah yang mendudukkan aspek spiritual sebagai sang raja. Akal menjadi asistennya, sedangkan emosi adalah petugas pencarinya. Emosi juga penting, karena tanpanya kita tidak akan bergerak ke mana-mana. “Yang tidak boleh adalah menjadikan emosi sebagai raja”. Sedangkan fisik berfungsi sebagai pelaksana eksekutor detak hati, detik akal dan pengantar emosi nafsu .. HIDUP INI INDAH Pembelajaran yang benar bisa kita dapatkan dari apa dan siapa pun, karena pada hakekatnya tidak ada sesuatu pun yang sia-sia segala ciptaan Alloh swt di alam raya ini. Pencerahan yang baik bisa datang dari mana saja, ta’kenal waktu, bahkan kadang ta’terduga. Jadi .. ni’mati saja luasnya kehidupan ini. Hiruplah keanekaragamannya. Pandanglah warnanya. Sebab hidup tidak selamanya hanya hitam dan putih, tetapi penuh aneka warna, bahkan abu-abu dapat mengeluarkan 500 warna. GA’PENTING ..!! Ternyata banyak keinginan itu ga’penting.. Banyak keinginan artinya banyak menghayal .. Banyak menghayal artinya suka ngimpi .. Suka ngimpi artinya sering tidur .. Sering tidur itu tanda org males .. Org males itu akibatnya miskin .. Orang miskin itu ga’ada harganya .. Orang ga’ada harganya itu hina .. Orang hina itu rendah kaya’ sampah .. Sampah ..!?? Orang ko’dibilang sampah .. Masak manusia dibilang sampah .. Oooo….w Sampah masyarakat maksudnya .. Bikin penyakit menular disekitarnya .. Karena ga’ada manfaatnya dimanapun ia berada .. Ga’ada yang ngarepin keberadaanya .. Ga’ada yang kasih sayang dia .. Ga’ada yang kangen apalagi cinta sama dia .. Ga’ada yang butuh dia .. Yach ..!!! Sebenernya sih aku cuma pengen bilang Kalo jadi orang jangan banyak pengennya .. Tapi banyaklah berharap .. Karna Alloh mengajarkan pada kita “Berharaplah hanya kepada Alloh karena Dia akan memberikan yang terbaik untukmu ..” Dengan berharap kita punya sesuatu yang lebih dari sekedar angan-angan kosong yang ga’pernah diperjuangkan .. Harapan itu perlu diperjuangkan .. Agar hati , akal , fisik dan nafsu berfungsi sebagaimana mestinya .. Hati untuk tempat keimanan .. Akal untuk berfikir dan mempertimbangkan .. Fisik untuk bekerja .. Nafsu untuk dipelihara dengan baik .. MENAHAN HAWA NAFSU Untuk mencapai kebahagiaan, lebih baik membatasi keinginan daripada memanjakannya. Alloh swt berfirman “… Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, niscaya ia akan menyesatkan kamu dari jalan Alloh…” QS. Shod 26. Kebutuhan dan keinginan adalah dua hal yang berbeda. Makan, bisa dikatakan sebagai sebuah kebutuhan. Tapi makan dengan kemewahan, makan di rumah makan kelas atas, maka kebutuhan itu berubah menjadi keinginan. Rumah adalah kebutuhan, tapi memiliki rumah mewah dengan beragam fasilitas yang wah, maka kebutuhan tersebut sudah menjadi keinginan. Kendaraan, motor atau mobil misalnya adalah kebutuhan, tapi ketika ingin memiliki motor dan mobil yang lain, yang lebih bagus, atau sekedar mengkoleksi, maka bisa dikategorikan itu bukan kebutuhan, melainkan keinginan. Hanya, manusia yang dikuasai oleh nafsu, akan selalu ada keinginan-keinginan yang berlebihan di samping kebutuhan-kebutuhan standarnya’ sebagai manusia normal. Ada nasihat bijak seputar kebahagiaan dan ketenangan, bahwa kebahagiaan dan ketenangan bisa diraih bukan dengan simbol-simbol keduniawian; Rumah, kendaraan, kedudukan, jabatan, uang, dan harta pada umumnya. Tapi ia teraih lewat kefitrian batin, kesucian jiwa, dalam memegang kendali amanah yang diberikan Alloh swt. Akan percuma harta yang teraih lewat cara-cara yang kotor, karena hanya akan menimbulkan penderitaan sesudahnya. Akan sia-sia kedudukan yang diraih lewat cara-cara yang kotor, karena hanya akan membuahkan ketidaktenangan di ujungnya. Kekurangan yang diterima apa adanya dan kondisi hidup yang disyukuri, akan lebih menjanjikan ketenangan dan kebahagiaan. Kiranya yang demikianlah yang dinamakan dzikir, bahwa apapun yang kita lakukan kita ingat ada Alloh Yang Mengawasi. Dan apapun yang kita ni’mati, kita ingat bahwa dari Dia lah semua hal kita dapatkan dan karenanya kita tidak menjadi sombong dan lupa diri. Orang-orang mu’min meraih akan meraih kebahagiaan dengan mengingat Alloh swt. “Orang-orang yang beriman, hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Alloh..” QS. Ar-Ro’d 28. BUATLAH MALAIKAT KAGET ..!! Banyak orang diluar sana yang mengatakan kalau kita bershodaqoh harus ikhlas .. Tetapi belum banyak orang yang tau tentang apa itu ikhlas dalam bershodaqoh .. Ikhlas dalam bershodaqoh itu sebenarnya simpel saja, namun banyak orang yang mempersulit arti ikhlas tersebut .. Nah ..! ketentuan bershodaqoh agar membuat anda kaya simpel saja .. Kaget kan orang yang anda shodaqohi .. Apa maksud nya ..? Hehehehe Maksud nya begini Brow .., kalau biasanya anda lihat orang shodaqoh hanya 1000, 2000, atau 5000, anda harus bisa lebih dari itu .. Misalnya, 50 rb, 100 rb, atau lebih bagus lagi 1 juta .. agar orang yang anda kasih sedekah merasa kaget .. Otomatis kalau anda bisa memberikan uang kaget seperti itu .. HMMM …. !!!! Malaikat yang mencatat amalan anda pun juga akan ikut kaget .. Hahahahaha .. Dan mereka berdua juga pasti akan mendo’a kan anda secara ikhlas dan berulang-ulang .. MASTERPIECE TUHAN Apakah dengan dibilang jelek orang cantik mendadak jadi jelek ..? Apakah lantaran disebut cantik orang jelek tiba-tiba jadi cantik ..? Apakah orang yang nyata-nyata pintar sertamerta jadi bodoh karena dicacimaki dengan gelar Si Bodoh’ ..? Apakah orang yang memang bodoh begitu saja jadi pintar setelah kita puji, Kamu kok pinter banget sih’ ..? Apakah manusia otomatis jadi anjing karena kita hardik, Asu koen ..!’ Pujian dan cacian sedikitpun tidak merubah keadaan .. Lalu kenapa kita begitu senang dipuji dan marah atau sakit hati dicaci ..? Toh sedikit pun tidak memberi manfaat dan tidak mendatangkan mudhorot .. Jangan-jangan selama ini anugerah logika dan akal kita itu sangat kurang dioptimalkan fungsinya ..! Riya’, hobbi pamer, pencitraan, lapar popularitas, dan mudah tersinggung ketika diledek dan dimaki adalah akibat krisis akal, untuk tidak dikatakan sinting atau gila .. Mungkin ada yang spontan menyanggah “Wajarlah .. itu manusiawi ..!” Taukah Anda, arti manusiawi’ ? Manusiawi itu hewani .. Manusia di anugrahi hati agar bisa tulus Ikhlash .. Di anugrai akal agar bisa berpikir logis dan realistis .. Di anugrahi fisik yang sempurna, agar bisa kerja nyata .. Dan di anugrah nafsu, tapi kan tidak semua buruk-buruk dan hina dina .. Bukankah manusia itu masterpiece’ karya besar dan agung .. hasil karya yang terbaik Tuhan .. Sehingga WAJAR para malaikat yang suci diperintahkan Alloh untuk menghormatinya ..? KADANG KADANG Terkadang .. Bahkan terlampau sering kita meremehkan orang yang lebih muda atas ilmunya .. Terkadang .. Bahkan terlampau sering kita meremehkan orang yang lebih kecil atas kekuatannya .. Terkadang .. Bahkan terlampau sering kita meremehkan orang yang lebih santai menghadapi masalahnya .. Terkadang .. Bahkan terlampau sering kita meremehkan orang yang lebih bodoh atas tugas untuknya .. Terkadang .. Bahkan terlampau sering kita meremehkan orang yang lebih awam atas karyanya .. Tapi pernahkah kita berfikir ..!? Muda, kecil, santai, bodoh dan awam itu hanya di mata kita .. Setidaknya dia yang lebih muda telah berusaha untuk terus mencari ilmu .. Setidaknya dia yang lebih kecil telah berusaha untuk terus menguatkan dirinya .. Setidaknya dia yang lebih santai telah berusaha untuk terus menemukan solusi di setiap masalahnya .. Setidaknya dia yang lebih bodoh telah berusaha untuk terus menyelesaikan tugasnya .. Setidaknya dia yang lebih awam telah berusaha untuk terus berkarya .. Hargai hal yang ada di depan mata kita .. Belajar mengetahui .. Belajar mengerti .. Belajar memahami .. jangan cuma ingin diketahui, dimengerti dan dipahami .. MAGNET DIRI Selama diri anda selalu berpikir KURANG berarti anda sedang melatih perasaan itu, sehingga anda AHLI di bidang kekurangan, dengan demikian Anda akan selalu berkekurangan. Sebab diri kita adalah MAGNET dan kita akan terus melatih magnet diri atas apa yang kita rasakan. Kalau kita melatih perasaan “kurang” maka pada “perasaan” itulah keahlian kita yang akan menjadi magnet dalam diri dan kehidupan kita. Sehingga, wajar jika kita akan selalu merasa “berkekurangan”, atau dengan kata lain kita akan selalu merasa miskin. Setidaknya ada dua cara untuk menghilangkan perasaan “berkekurangan” ini. Pertama Segera mencari kelimpahan, dan ini tidak mudah. Agar lebih mudah gunakan cara Kedua terlebih dahulu sebelum anda lakukan cara yang pertama, yaitu Cara Kedua SYUKURI apa yang ada, coba carilah hal-hal apa saja yang belum anda syukuri, dan SYUKURILAH SEMUANYA sampai anda sungguh-sungguh merasa bahwa ALLOH telah MELIMPAHKAN begitu banyak KENI’MATAN dalam hidup anda. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah ni’mat kepadamu, dan jika kamu mengingkari ni’mat-Ku, maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” QS. 147 Nah ..! Mulai dari sekarang LATIH lah terus perasaan SYUKUR dan BERKELIMPAHAN ini hingga menjadi “Magnet” dalam diri dan kehidupan anda. DOBRAK KEMALASAN .!.!.!.! MALAS melaksanakan segala apa yang telah Alloh perintahkan baik itu yang bersifat wajib maupun sunnah .. adalah alasan yg paling berbahaya .. karena ia pembunuh potensi .. sehingga sesorang menjadi tidak bernilai dn tidak bermanfaat bagi dirinya sendiri dn dihadapan orang lain .. Nabi Muhammad saw telah menganjurkan setiap orang agar bermanfaat untuk diri dn lingkungannya .. “Yang paling baik di antaramu adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain ..” Banyak alasan untuk tidak melakukan sesuatu .. mungkin karena sibuk dengan kegiatan lain .. atau belum merasa terdesak .. atau belum merasakan manfaatnya .. atau belum memiliki kemampuan .. dan lain-lain .. Seseorang mempunyai berbagai alasan terhadap ketidakmauannya melakukan sesuatu .. namun alasan yang paling berbahaya adalah ketika seseorang tidak melakukan sesuatu karena MALAS MEMULAI ..! HMMM … Pernah merasa sakit hati dn ingin marah hingga titik air mata karena perih dn emosi yg membuncah …? Rasanya ingin sekali … meluapkan dn membalas rasa sakit melontarkan kata-kata tajam … mengeluarkan kemarahan saat itu juga … akan tetapi apakah kmu puas setelah marah …? apakah masalah terselesaikan …? apakah orang itu mengerti …? Tidak juga …! Lebih perih lagi … ketika kmu ta’punya hak untuk marah karena kmu di pihak yg tersalah dn org tersebut memiliki hak untuk melakukan hal tersebut … WoooW…! betapa tersiksanya … Ketika kemarahan telah reda … kerap kita ingat dn sadar bahwa kemarahan hanya akan berbuah keburukan dn kesalahan … Memang lelah ketika kita harus bermain dengan emosi selama berjam-jam … Memilih untuk membalaskan sakit dn perih … atau bersabar menunggu kemarahan mereda dari hati … Hanya kmu sendiri yg punya kemampuan mengontrol diri … ENERGI EXTRA Kemarahan dn emosi sesaat yg dilontarkan saat suasana hati sangat panas hanya menghasilkan masalah baru … Kita sering lupa bahwa “amarah” membutuhkan energy sangat besar … dn dampaknya merusak jiwa serta lingkungan … maka amarah adalah “aksi bunuh diri” secara perlahan yg sangat merugikan diri sendiri … Jika memang Alloh bersama orang² sabar … maka bersabarlah bersama Alloh … dalam melaksanakan perintah²-Nya … Jika memang Alloh mencintai orang² sabar … maka cintailah Alloh dgn sabar … tinggalkanlah segala macam yg dibenci-Nya … RENCANA RENCANA BAIK, belum tentu membuahkan kebahagiaan .. Sebagaimana RENCANA JELEK, juga belum tentu mengakibatkan keburukan .. Tanya…. Kenapa ..? Kalau baru RENCANA, tentu saja tidak akan merugikan siapapun .. jangan kuatir ..! Andai saat ini diriku tengah membawa tongkat dan berencana MEMUKUL dirimu…. Apakah engkau sudah merasakan kesakitan itu ..? Tentu saja BELUM, itulah kenapa “rencana jelek belum tentu mengakibatkan keburukan” .. karena BELUM DIKERJAKAN. Konstruksi pikirku sudah aku rubah, diriku tidak setuju dengan ungkapan; “Manusia yang merencanakan, Tuhan yang menentukan ..” Kenapa ..? Karena Qudrot & Irodat Tuhan TUMERAP kepada setiap makhluq-Nya Aku menabrakkan diriku ke kereta api sehingga mati, diakibatkan oleh diriku sendiri .. karena akulah yang memilih untuk melakukan hal itu. Aku memutuskan untuk tidak makan, adalah atas kehendakku .. akulah yang menentukan. Begitupun pilihan terhadap baik & buruk, adalah kehendak kita .. Tuhan mengingatkan, akibat dari perbuatan kita itu .. diri kitalah yang akan menanggungnya, baik itu pahala maupun dosa. Nah, kemauan untuk bertindak dan berbuat itu adalah milik Tuhan, DIA yang mengadakannya dan diamanahkan kepada kita .. dengan demikian, baik dan buruknya rencana dan tindakan itu; “diri kita sendirilah YANG MENENTUKAN.” Andai diri kita DIGERAKKAN benar2 seperti wayang, maka untuk apa DIA turunkan aturan yang berisi; peringatan, ancaman, ganjaran ..dsb ..? Kita bukanlah makhluq-Nya yang DIA ikat kaki dan tangan kita, lalu diceburkan di tengah kolam kehidupan .. kemudian disuruh berenang ke tepian, sama sekali bukan ..! Kita diberinya kebebasan .. untuk memilih dan menentukan .. Nasib atau nishob artinya adalah SAMPAI, sedangkan RENCANA adalah sesuatu yang belum dikerjakan untuk bergerak menuju’ yang menjadi tujuan .. Maka rencana adalah sesuatu yang belum sampai’, belum nishob, alias belum nasib. Kita kelaparan, kita berencana untuk makan agar kenyang .. Di meja makan telah tersedia segala hidangan, namun kita hanya berputar di sekeliling meja makan .. kita hanya berhenti di terminal rencana’ .. maka MUSTAHIL akan berubah menjadi kenyang .. Hehehehe .. Hanya asistennya Tuhan yang sudah mengetahui’ RENCANA-Nya Tuhan ..
Oleh Erna Ummu Azizah Komunitas Peduli Generasi dan Umat WAKTU begitu cepat berlalu. Terkadang waktu sehari, seminggu, sebulan bahkan setahun itu tidak terasa. Ada yang rasanya baru kemarin masih anak-anak, sekarang sudah beranjak dewasa. Ada juga yang rasanya baru kemarin masih muda, sekarang sudah renta. Bahkan ada juga yang rasanya baru kemarin masih bertegur sapa, kini mereka telah tiada. Ya, waktu terus berputar, dan sungguh waktu yang sudah berlalu tidak bisa diputar kembali. Maka, alangkah meruginya jika waktu yang Allah berikan terbuang dengan percuma tanpa diisi dengan aktivitas yang bermakna. Begitu pentingnya menjaga waktu, sampai-sampai Allah pun bersumpah dengannya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shalih, serta nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” QS. Al-Ashr [103] 1-3 Sayangnya, banyak diantara kita yang masih menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi akhiratnya serta terlalu menyibukkan diri dengan perkara dunia. Bahkan ada yang lalai dan tidak mengerjakan kewajiban-kewajibannya sebagai seorang Muslim. Dan mirisnya lagi, jika diingatkan perkara akhirat, tak sedikit yang mengatakan nanti’. Padahal nanti-nanti keburu mati. Jika demikian, maka kerugian dan penyesalanlah yang akan ia dapatkan di akhirat kelak. Sungguh tepat ketika Rasulullah Saw mengingatkan mengenai hal ini di dalam sabdanya “Dua hal yang banyak orang tertipu di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dari sahabat Ibnu Abbas ra. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahihul Jami’, no. 6778. Padahal yang namanya waktu akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Mas’ud ra, Rasulullah Saw bersabda “Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara yaitu tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan dalam hal apa hartanya tersebut ia belanjakan, serta apa saja yang telah ia perbuat dari ilmu yang dimilikinya.” HR. At-Tirmidzi dan Ath-Thabrani. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Ashahihah, no. 946. Waktu bagaikan pedang. Jika kita tidak memotongnya memanfaatkannya, maka dia akan memotong kita. Jika kita tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik haq, pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia batil. Demikianlah betapa pentingnya menjaga waktu. Kita harus memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin. Karena waktu tidak pernah menunggu kita, kalau kita tidak memanfaatkan waktu maka waktulah yang akan menggilas kita. Ada baiknya kita pun merenungkan sabda Rasulullah Saw “Berlombalah dalam amal kebajikan dengan tujuh perkara yakni bersegeralah kepada amal shalih sebelum terjadinya salah satu dari tujuh penghalang ini, apakah kalian menunggu kecuali kemiskinan yang melupakan yakni seseorang yang sibuk mencari sesuap nasi, sehingga dia meninggalkan dan melupakan ketaatan dan amal shalih, atau kekayaan yang melampaui batas yakni harta dan uang berlebih biasanya menyebabkan seorang hamba bersikap melampaui batas dan tenggelam dalam syahwat-syahwat yang diharamkan, atau sakit yang merusak atau renta yang menyebabkan penyesalan ketuaan dan lanjut usia, atau kematian yang menunggu, atau dajjal yang ia adalah seburuk-buruk yang ditunggu, ataukah kiamat, yang kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” HR. Al-Hakim dari Abu Hurairah ra, dan At-Tirmidzi. Oleh karena itu, mari kita pergunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Bersegera menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya. Meneladani Rasulullah dalam setiap langkah kita. Dan, tak lupa kita berdoa semoga Allah memberikan kekuatan dan keistiqomahan, juga memohon kepada Allah agar dijauhkan dari sifat lalai dan malas dalam melakukan ketaatan. Aamiin. [] Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke [email protected], paling banyak dua 2 halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.
hadits waktu bagaikan pedang