BukuSistem Politik Tradisional di Irian Jaya, Johszua Robert Mansoben, seri LIPI-RUL 5, Jakarta 1995. Buku Ajaib di Mata Kita, Volume 1, Dr. F. C. Kamma, 1981. Buku Belanda di Irian Jaya Amtenar Dimasa Penuh Gejolak, 1945-1962. Buku Etnografi pembangunan papua, Dr. Ir Mulyadi, M.Si, 2019. Papuadengan luas sekitar 416.000 km 2 merupakan daerah keanekaragaman hayati terkaya di kawasan Pasifik tropis. Hutan, terumbu karang dan tipe-tipe ekosistem mengandung kakayaan spesies yang besar. Menurut perkiraan para ahli di Irian Jaya (Papua) memiliki sekurang-kurangnya 20-25.000 jenis tumbuhan pembuluh, 164 jenis mamalia, 329 jenis reptilia dan amphibi, 650 jenis burung, 250 jenis ika memisahkanatau memerdekakan Irian Jaya (Papua Barat lepas dari NKRI). Sedangkan alasan OPM melakukan pemberontakan di Irian Jaya adalah adanya ketidak 8 Ngatiyem, Organisasi Papua Merdeka 1964-1998 (studi tentang pembangungan stabilitas politik di Indonesia), skripsi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Merekajuga mengenakan perhiasan dari burung Cenderawasih, bulu burung mambruk, dan gelang yang terbuat dari kulit Bia. gambar Tarian Aniri (belum tersedia) 11. TARI AYA NENDE Tari Aya Nende terdapat di daerah Mimika bagian yang berbatasan dengan daerah Asmat, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Daerah ini didiami oleh suku Mimika. Tanahyg potensial utk tanah pertanian antara lain (a) tanah rawa pasang surut luasnya ± 76.553 Km 2, (b) tanah kering luasnya ± 58.625 Km 2. Penduduk asli yg mendiami pulau Papua sebagian besar termasuk ras suku Melanesian, karena ciri-ciri seperti warna kulit, rambut, warna rambut yg sama dengan penduduk asli di bagian utara, tengah dan Habitatnyaadalah hutan hujan dataran rendah dekat pesisir dan hutan sepan jang sungai-sungai di dataran rendah, terutama di hutan sagu dan pandanus. Pada umumnya hidup di dalam hutan pamah di Irian Jaya. Pada waktu tidak terbang, burung-burung ini bertengger pada dahan pepohonan. Penyebaran burung ini adalah di Salawati, Irian dan Papua New 88OdB. Kali ini kita akan menjawab pertanyaan persebaran fauna yang ada di irian jaya didominasi oleh hewan Jawaban Cendrawasih dan kasuari Penjelasan lengkapnya Irian Jaya, atau yang sekarang dikenal sebagai Provinsi Papua, merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang terletak di bagian timur Indonesia. Wilayah ini terkenal dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa, terutama fauna yang ada di dalamnya. Saat ini, Irian Jaya menjadi rumah bagi berbagai jenis hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di Indonesia. Salah satu hewan yang menjadi kebanggaan Irian Jaya adalah burung cendrawasih. Burung ini merupakan salah satu burung yang paling indah di dunia dan menjadi simbol dari Papua. Cendrawasih hidup di hutan hujan tropis dan dikenal karena warna bulunya yang beragam dan bentuk paruhnya yang unik. Ada sekitar 40 jenis burung cendrawasih yang tersebar di seluruh Papua. Selain cendrawasih, hewan yang juga dominan di Irian Jaya adalah burung kasuari. Kasuari adalah burung besar yang tidak dapat terbang, dan hanya ditemukan di Papua dan Australia. Burung ini memiliki bentuk tubuh yang unik, dengan rambut keras di bagian kepala dan kulit yang tebal dan kasar. Kasuari dapat tumbuh hingga 2 meter dan menjadi salah satu hewan terbesar di Papua. Selain cendrawasih dan kasuari, ada juga banyak jenis hewan lain yang hidup di Irian Jaya. Beberapa di antaranya adalah kanguru pohon, trenggiling, buaya air tawar, dan anjing hutan. Wilayah ini juga menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan dan binatang laut, seperti hiu, paus, dan penyu. Namun, sayangnya, persebaran fauna di Irian Jaya mulai terancam oleh perburuan liar dan hilangnya habitat alami mereka. Oleh karena itu, upaya pelestarian dan perlindungan hewan di Irian Jaya sangatlah penting agar keanekaragaman hayati di wilayah ini dapat terus terjaga untuk generasi yang akan datang. Jangan lupa kunjungi terus - “Barang Siapa yang bekerja di Tanah ini dengan setia, jujur, dan dengar-dengaran, maka ia akan berjalan dari tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain.” Pdt. Kijne, 1947. Dikutip dari kalimat pendeta Kijne itu seperti sudah melekat di sanubari sebagian besar masyarakat Papua. Kalimat tersebut diartikan sebagai sebuah anjuran bahwa kejujuran sangat dipentingkan dalam bekerja untuk juga Asal-usul Jayapura, Dulu Diberi Nama Nova Guinea oleh Pelaut yang Singgah di Tahun 1545 Karena kalau bekerja jujur dan mampu mendengar bisikan nurani orang Papua, ia akan mendapatkan banyak hikmat. Seperti Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang namanya melekat hingga kini di masyarakat Papua hingga saat ini. Bahkan pada masa kepemimpinannya, tak ada gejolak berarti di Bumi Cenderawasih. Baca juga Bukan Sekedar Tas, Noken adalah Lambang Kedewasaan Wanita Papua, Harganya Capai Rp 12 Juta Ubah nama Irian jadi Papua RACHMAWATI Anak-anak Pondok Baca Brongkendik Distrik Fakfak Tengah Kabupaten Fakfak menggunakan kebaya setelah menari untuk menyambut tamu yang datang di kampungnyaGus Dur berkunjung ke Bumi Cenderawasih dua bulan setelah dilantik atau tepatnya 30 Desember 1999. Saat itu Papua masih disebut Irian Jaya. Kunjungan Gus Dur untuk melihat matahari terbit pertama milenium kedua tanggal 1 Januari 2020 pagi dari Irian Jaya. Selain itu, kedatangan Gus Dur untuk berdialog dengan berbagai elemen masyarakat di Ppaua. Dikutip dari berdasarkan keterangan seorang santri Gus Dur asal Kudus, Nuruddin Hidayat 2018, pada 30 Desember 1999 sekitar pukul waktu sempat, dialog dimulai di gedung pertemuan Gubernuran di Jayapura. Baca juga Pemimpin KKB di Kabupaten Yapen Menyerahkan Diri, Begini Tanggapan Kapolda Papua... Walaupun pertemuan dilakukan dengan cara perwakilan, banyak sekali warga yang datang karena penjagaannya tidak ketat. Lalu Gus Dur meminta mereka untuk berbicara dan berdialog dengannya. Banyak hal yang ditanggapi oleh Gus Dur. Namun yang terpenting adalah saat Gus Dur berniat menggati nama Irian Jaya menjadi Papua. Di hadapan warga yang datang, ia juga menjelaskan alasannya mengubah nama Irian menjadi Papua. Baca juga Detik-detik Noak, Pimpinan KKB Yapen, Serahkan Diri dan Nyatakan Setia NKRI Rachmawati Pulau Tubir Seram di Fakfak Papua BaratSebab pertama, menurut Gus Dur nama Irian itu jelek. Kata itu berasal dari bahasa Arab yang artinya telanjang Urryan. Dulu ketika orang-orang Arab datang ke pulau itu dan menemukan masyarakatnya masih telanjang, sehingga disebut Irian. Sebab kedua, dalam tradisi orang Jawa kalau punya anak sakit-sakitan, sang anak akan diganti namanya supaya sembuh. “Biasanya sih namanya Slamet. Tapi saya sekarang ganti Irian Jaya menjadi Papua." ujar Gus Dur menambahkan. Baca juga Pentolan KKB di Kabupaten Yapen Noak Orarei Cium Bendera Merah Putih Saya NKRI, Saya Indonesia... Perubahan nama Irian jadi Papua menjadi salah satu cara Gus Dur mengembalikan harkat martabat masyarakat Papua sebagai sesama warga bangsa Dur juga memperbolehkan pengibaran bendera Bintang Kejora sebagai identitas bendera kultural Papua. Tak hanya itu, Gus Dur juga membantu membiayai penyelenggaraan kongres rakyat Papua. Ia juga melarang pendekatan represif dan lebih mengedepankan pendekatan humanis kepada masyarakat Papua. Baca juga 74 Tahun Indonesia Merdeka, 8 Desa di Yapen Papua Akhirnya Nikmati Listrik Dulu dikenal dengan Papua Barat RACHMAWATI Tugu perjuangan di Kota Serui Kepulauan Yapen PapuaDikutip dari Papua adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Nugini bagian barat atau west New Guinea. Papua juga sering disebut sebagai Papua Barat karena Papua bisa merujuk kepada seluruh pulau Nugini termasuk belahan timur negara tetangga, east New Guinea atau Papua Nugini. Papua Barat adalah sebutan yang lebih disukai para nasionalis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Baca juga Anak Muda Kota Serui Ciptakan Aplikasi Bajalan Surga Itu Ada di Papua Provinsi ini dulu dikenal dengan panggilan Irian Barat. Namun sejak tahun 1969 hingga 1973, namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport. Nama Irian Jaya tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No 21/2001 Otonomi Khusus Papua. Pada masa era kolonial Belanda, daerah ini disebut Nugini Belanda Dutch New Guinea. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli. Baca juga Apa Itu Pala Fakfak? Rempah Kaya Manfaat untuk Dijadikan Sirup RACHMAWATI Kampung nelayan di Teluk Sarawondori, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Minggu 19/8/2018.Hal yang sama juga disampaikan oleh Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto. Menurutnya kata Papua berasal dari bahasa Melayu Lama sebagai papuwah, yang berarti rambut keriting'. "Dalam catatan pelaut Portugis dan Spanyol abad 16, kata Papua’ merupakan sebutan untuk penduduk yang mendiami wilayah Kepulauan Raja Ampat dan bagian pesisir Kepala Burung," kata Hari Suroto dikutip dari Istilahnya sup-i-papwah’ yang berasal dari bahasa Biak. Artinya, tanah di bawah matahari terbenam’. Saat itu, penduduk Pulau Biak dapat melihat sebuah pulau besar yang terletak di sebelah barat, pulau di bawah matahari terbenam. Baca juga Keunikan Pulau Arguni, Dari Atap Rumah Beda hingga Banyak Kambing... Pulau besar yang membentang antara Papua sampai Papua Nugini ini secara geografis disebut dengan New Guinea. Bagian barat New Guinea masuk dalam wilayah Indonesia, Provinsi Papua saat ini. Sedang bagian timur adalah wilayah Papua Nugini. Nama New Guinea diberikan oleh pelaut Spanyol bernama Ynigo Ortiz de Retes pada 1545. Dia memberikan nama wilayah itu New Guinea karena orang-orang di sana mirip dengan masyarakat Afrika di Pantai Guinea Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 8. Hewan yang terkenal di Irian Jaya adalah….​ Jawaban 1. Cenderawasih Burung yang sangat indah ini sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia, sehingga burung cenderawasih mempunyai julukan sebagai Bird Of Paradise. Burung ini hanya ada di timur indonesia tepatnya di Papua, ada sekitar 30 spesies cenderawasih di papua dan salah satunya merupakan Seleucidis Melanoleuca yang termasuk spesies yang dilindungi negara. Sayangnya burung cenderawasih atau yang biasa di juluki burung surga ini terancam punah akibat ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. 2. Kanguru Pohon Mantel Emas Kanguru pohon mantel emas atau dalam nama ilmiahnya disebut Dendrolagus Pulcherrimus ialah jenis kanguru pohon yang hanya bisa di jumpai pada hutan pegunungan Papua. Binatang ini memiliki rambut-rambut halus pendek berwarna coklat. Leher, pipi serta kakinya berwarna kekuning-kuningan. Penampilan Kanguru ini hampir sama dengan kanguru pohon hias, perbedaannya hanya di warna muka, warna pundak, telinganya berwarna putih dan berukuran lebih kecil dari kanguru pohon hias. 3. Kasuari Burung kasuari memiliki satu gelambir. Hewan ini bulunya sangat lebat, dan mempunyai tinggi badan sekitar 160 cm dengan berat 55-58 kg. Burung ini tidak bersayap dan termasuk hewan pemakan buah-buahan, tapi jangan pernah bersentuhan langsung dengan burung ini, karena jika burung ini merasa terancam kakinya yang besar dan sangat berbahaya siap untuk menendang anda sampai bisa mencidirai dengan parah sehingga berakibat kematian. Kasuari hanya hidup di pulau Papua dan Papua Nugini. 4. Nuri Sayap Hitam Burung ini dalam nama ilmiah disebut Eos Cyanogenia adalah sejenis nuri yang berukuran sedang dengan panjang sekitar 30cm. Burung nuri ini mempunyai bulu berwarna merah cerah, bercak ungu di sekitar area telinga, paruh berwarna merah kekuningan, serta punggung hitam dan mempunyai iris mata berwarna merah. Jenis kelamin burung jantan dan betina serupa, burung ini hanya ditemukan di habitat hutan pesisir pulau Biak dan pulau-pulau di teluk cenderawasih. Burung nuri sayap hitam sering di temukan dan bersarang di perkebunan kelapa. 5. Burung Mambruk Mambruk Victoria atau yang lebih dikenal dalam bahasa ilmiahnya dengan sebutan Goura Victoria merupakan jenis burung yang termasuk ke dalam suku burung Colombidade. Burung mambruk ini merupakan salah satu dari tiga burung dara mahkota dan merupakan spesies paling besar di antara jenis burung merpati lainnya. Populasi burung mambruk tersebar di bagian utara Pulau Papua, termasuk Pulau Yapen, Biak dan pulau-pulau kecil yang berada disekitarnya. Saat ini mambruk dipakai sebagai ikon dari daerah Manokwari. Burung Terbesar di Irian Jaya – Papua adalah salah satu provinsi paling timur di Indonesia dan merupakan pulau terbesar kedua di Dunia. Terdapat kurang lebih sekitar 600 jenis burung, rata-tara adalah endemik kicauan merdu, bentuk unik, serta ukuran tubuhnya yang bervariasi menjadi daya tarik tersendiri. Jenis burung tersebut biasanya menempati habitat berupa hutan, pegunungan, perbukitan dan pesisir Terbesar di Irian Jaya1. Burung Kasuari2. Burung Cendrawasih3. Burung Maleo Waigeo4. Burung Nuri Kepala Hitam5. Burung Elang Laut Dada Putih6. Burung Elang Ular Bido7. Burung Elang BrontokKesimpulanNamun sangat disayangkan, jumlah burung di alam liar semakin menurun. Hal tersebut dikarenakan adanya perburuan liar, perusakan habitat, serta berbagai tindakan lain oleh orang yang tidak bertanggung kita adalah tetap membantu melestarikan spesies burung yang hampir mengelami kepunahan. Dengan mengetahui jenis burung dalam kategori terancam, pastinya akan mengurangi resiko perburuan diantara kalian masih ada yang belum mengetahui spesies burung apa saja yang hidup di Irian Jaya? Untuk mengetahui selengkapnya, silahkan kalian bisa simak beberapa diantaranya berikut Burung KasuariBurung terbesar di Irian Jaya posisi pertama adalah burung kasuari. Kasuari merupakan salah satu dari dua genus burung berukuran besar dalam suku sekitar 3 spesies diantaranya yaitu Kasuari Gelambir Tunggal, Kasuari Gelambir Ganda serta Kasuari Kerdil. Burung terbesar tersebut tidak bisa terbang seperti burung pada Memiliki kelebihan yaitu bisa berlari sangat kencang. Tidak hanya itu, kekuatan kakinya juga bisa menewaskan singa liar hanya sekali benar jika burung terbesar ini agresif atau galak. Sebab, itu merupakan perilaku mempertahankan diri, terutama pada saat ia merasa terganggu dengan keadaan binatang atau pun manusia sebagai salah satu burung terbesar di Indonesia. Sebab, Kasuari dewasa bisa memiliki tinggi tubuh mencapai 170 cm, terbalut oleh bulu berwrna Kasuari sendiri yaitu berumur panjang kurang lebih hingga 50 tahun. Menurut informasi peneliti Australia, Kasuari menyukai makanan berupa buah-buahan Burung CendrawasihBurung terbesar selanjutnya Cendrawasih, merupakan salah satu anggota dari keluarga paradisaedae dan ordo passeriformes. Ukuran tubuhnya berbeda-beda tergantung dari halnya king bird of paradise, ukuran tubuhnya sekitar 15 cm hingga spesies black sicklebill 110 cm. Burung terbesar kedua memiliki genetika terdiri dari 14 genus dan 43 spesies di habitat aslinya Irian yang paling banyak dikenal adalah Cendrawasih kuning besar atau nama ilmiahnya paradisaea apoda. Ciri khas burung tersebut adalah terletak pada bulu berwarna kuning, hijau, biru serta kecantikan fisiknya, Cendrawasih marak menjadi sasaran pemburu. Hal tersebut menanjadikan burung terbesar ini menjadi salah satu satwa dilindungi di pulau Irian tercatat didalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 dan PP No. 7 Tahun 1999. Jika pemburu tetap melakukan kegiatannya, maka akan dikenakan sanksi sesuai hukum yang Burung Maleo WaigeoJenis burung terbesar berikutnya adalah Maleo Waigeo, sering disebut juga Mangkwap. Secara fisik, burung tersebut terdapat kemiripan seperti ayam terbesar itu sendiri disebut mirip ayam kalkun karena terdapat jengger berwarna merah. Bahkan terdapat gelambir menggantung di bagian khas burung Maleo Waigeo Irian sendiri terdapat pada ukuran tubuhnya cukup besar. Untuk usia remaja, burung tersebut bisa tumbuh tinggi kurang lebih hingga 43 fisiknya cukup unik yaitu terdapat gradasi warna abu-abu pada punggung, serta warna coklat di bagian dada. Sedangkan pada bagian leher singga kepala, tidak terdapat bulu hanya saja terlihat kulit berwarna merah habitat asli burung tersebut yaitu perhutanan di wilayah pegunungan Pulau Waige. Lebih tepatnya yaitu di daerah diatas ketinggian 620 populasinya di alam liar yang mengalami penurunan, maka dapat disimpulkan bahwa sudah dikategorikan satwa diambang kepunahan. Sehingga, kita lebih sulit untuk menjumpainya di alam Burung Nuri Kepala HitamBurung nuri terbagi menjadi beberapa spesies, salah satunya adalah nuri kepala hitam. Penamaannya diambil dari ciri khas yaitu karena terdapat warna hitam pada bagian masyarakat menyebut burung tersebut kasturi kepala hitam. Bahkan, mrmiliki nama latin yaitu lorius lory dari genus lory berasal keluarga tersebut dapat dikategorikan sebagai burung terbesar di Irian Jaya, panjang tubuh mencapai 31 cm. Lalu, keberadaanya dapat ditemukan di ketinggian hingga hutan hujan primer, tepi hutan, rawa-rawa, dan hutan kering. Bahkan pernah dijumpai di area pesisir pantai untuk mencari makan dan tempat terlihat berkelompok, terdiri dari 10 ekor bahkan lebih. Selain termasuk burung terbesar, Kasturi kepala hitam juga merupakan burung sedenter dan Burung Elang Laut Dada PutihBurung terbesar di Irian Jaya berikutnya adalah ala-alap Laut Dada Putih. Atau disebut dengan nama latin leucogaster, sebagian orang malah menyebutnya mesin heran, disebut demikian karena burung terbesar itu sendiri mampu terbang berkecepatan lebih dari 155 km per-jam. Panjang tubuhnya sekitar 70 hingga 85 fisik dimilikinya yaitu terdapat bulu berwarna abu-abu kebiruan, sedangkan bagian bawah tubuhnya berwarna putih. Burung tersebut dapat ditemukan di seluruh daerah, terbang sendiri atau berkelompok hingga ketinggian 3000 untuk makanannya cukup bervariasi, diantaranya adalah ulat, kura-kura kecil, camar, cakalang, bebek, belibis serta burung air besar untuk status burung Laut Dada Putih adalah dilindungi Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemya, serta PP 7 dan 8 Tahun Burung Elang Ular BidoSpesies ular bido merupakan salah satu JENIS BURUNG ELANG terbesar, tinggi tubuhnya sekitar 50 hingga 60cm. Burung tersebut sangat mudah dijumpai karena karakter tersebut mempunyai nama latin spiloris cheela, daerah persebaranya cukup luas di Asia. Mulai dari Nepal, Srilanka, Cina, Asia Tenggara, Semanjung Malaysia, serta beberapa wilayah asli spesies ular bido di alam liar meliputi hutan primer, sekunder, pesawatan, perkebunan, pegunungan, perbukitan, tepi pantai, bahkan daerah dekat penamaan burung tersebut punya arti tersendiri. Ada seorang peneliti yang mengatakan bahwa lebih kebal terhadap bisa ular karena itulah burung terbesar dinamakan Ular Bido. Agar burung terbesar dapat tetap lestari, maka kita bisa mengingat tidak boleh melakukan perburuan liar di Burung Elang BrontokAlap-alap brontok atau nama latin spizaetus cirrhatus merupakan burung terbesar, serta tinggi tubuhnya mencapai 60 cm. Secara fisik, penampilan serta warna bulunya hampir mirip endemik asli alam liar, jenis brontok sendiri lebih menyukai habitat dingin, tenang, banyak sumber makanan. Bahkan pernah ada yang menemukannya berada di Irian terbesar tersebut bisa saja melakukan migrasi secara berkelompok menetap disatu tempat di Indonesia. Akan tetapi, karena persebaranya luas membuat kita kesulitan untuk makanan kesukaannya diantaranya adalah seperti hewan kecil, tupai, tikus, kadal, dan lain sebagainya. Pada saat terbang mencari makan, burung terbesar itu sendiri tidak pernah mengeluarkan populasinya terus mengalami penurunan, spesies brontok telah dikategorikan menjadi burung dilindungi oleh Undang-Undang. Menjelaskan tentang kondisi resiko menalami atas merupakan jenis burung terbesar yang daerah persebaranya cukup luas di Indonesia. Namun, diantara sekian banyaknya spesies paling banyak ditemukan di daerah persebaran di Pulau Irian informasi dari mengenai burung terbesar di Irian Jaya. Yaitu mulai dari Kasuari, Cendrawasih, Maleo Waigeo, Nuri Kepala Hitam, Elang Laut Dada Putih, Elang Ular Bido, hingga Elang Brotok. Terimakasih dan semoga bermanfaat.

burung besar di irian jaya