3. Kitabnya berjudul: Risalah fi as-Sirah wa al-Maulid an-Nabawi, yang merupakan bagian dari kumpulan sejarah yang merupakan kompilasi dari buku-buku sejarah. 4. Nama kitab tersebut adalah: Sabilul Huda wa ar-Rasyad fi Sirah Khairil 'Ibad. 5. Nama kitab ini adalah: Insanul 'Uyun fi SiratHAmin al-Ma'mun 'alaihishalatu wassalam.
Belikoleksi Kitab Isra Mi Raj online lengkap edisi & harga terbaru December 2021 di Tokopedia! ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Kurir Instan ∙ Bebas Ongkir ∙ Cicilan 0%.
Download Kitab Dardir Pdf Dan Terjemahan (GRATIS) - Ebook buku Hasyiyah Dardir Ala Qishah al-Mi'raj (Kisah pristiwa Isra' mi'raj Nabi Muhammad) arab, terjemah indonesia, makna pesantren arab gundul pegon pethuk kediri dan bahasa sunda lengkap akan menjadi tema utama kali ini dan bisa teman teman download secara mudah ga pake ribet.
Tafsir Surah Al Isra' Ayat 1 (3) Redaksi. 28/07/2021. tafsir surah al isra'. Tafsir Surah Al Isra' Ayat 1 melanjutkan pembicaraan sebelumnya, yakni memaparkan hadis-hadis yang berkaitan dengan isra' mi'raj. Dalam artikel ini juga dipaparkan mengenai perbedaan pendapat mengenai perjalanan isra' Nabi dengan jasad atau roh.
buku kumpulan doa ustad adi hidayat. kitab fathul wahhab terjemahan. kitab madarijus suud terjemah. terjemhn kitab isro miraj. kitab dardir cetakan dki. Masukan. LEBIH MURAH DI APP. Download Aplikasinya dan Belanja Sekarang! Belanja di App banyak untungnya: Banyak Vouchernya
DownloadKitab Dardir Pdf Dan Terjemahan (GRATIS) - Ebook buku Hasyiyah Dardir Ala Qishah al-Mi'raj (Kisah pristiwa Isra' mi'raj Nabi Muhammad) arab, terjemah indonesia, makna pesantren arab gundul pegon pethuk kediri dan bahasa sunda lengkap akan menjadi tema utama kali ini dan bisa teman teman download secara mudah ga pake ribet.
CFy3B9w. ArticlePDF Available Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... STUDI ANALISIS PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD MENURUT AL-QUR’AN DAN HADITS Aceng Zakaria1 1Dosen Tetap Prodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir STAI Al Hidayah Bogor email acengstaia Received 05/05/2019, Accepted 07/05/2019, Published 09/05/2019 ABSTRACT This paper discusses unique and rare events in the history of human life on earth. Allah willing to show His power to the opponents of his messenger. Since the time of Rasulullah until now there are still many people who are disputing and discussing the truth of the Isra‟ Mi'raj event, even though it is clear and clear explained by Allah in the Qur'an and the Hadith of the Prophet The problem raised in this paper is what is the meaning of Isra‟ Mi'raj. What is the opinion of the commentators and the hadith about the 'Mi'raj Israel itself. Furthermore, is the event carried out with a body and spirit or just with the soul? Then, what are the wisdom and principles of the events of the Mi' raj the Prophet? To answer some of these questions the author conducted an analysis study of verses and also hadith which explained about Isra‟ and Mi'raj by using the interpretation and sirah nabawiyyah approach the history of the prophet. From the results of this study, it can be concluded, among others, that Isra‟ Mi'raj is the journey of the Prophet Muhammad at night from the Al-Haram Mosque Mecca to the Al-Aqsa Mosque Palestine which has been said by Allah in the Al-Qur'an Surat Al-Isra‟ Verse 1. While Mi'raj is the ascension of the Prophet Muhammad from the Al-Aqsa Mosque to the sky to Sidratul Muntaha, it continues to reach the highest place to face Allah Keywords Muhammad, faith, isra, mi'raj, miracle. ABSTRAK Tulisan ini mendiskusikan kejadian unik dan langka dalam sejarah kehidupan manusia di muka bumi. Allah berkehendak menunjukkan kekuasaan-Nya kepada para penentang utusan-Nya Muhammad Sejak zaman Rasulullah sampai sekarang masih banyak orang yang mempermasalahkan dan memperbincangkan tentang kebenaran peristiwa Isra‟ Mi‟raj, walaupun sudah jelas dan nyata diterangkan oleh Allah dalam Al-Qur‟an dan Hadits Rasulullah Adapun masalah yang diangkat dalam tulisan ini adalah apa makna dari Isra' Mi' raj. Bagaimana pendapat para ulama tafsir dan hadits tentang lsra' Mi'raj itu sendiri. Selanjutnya apakah peristiwa tersebut dijalankan dengan jasad dan ruh ataukah hanya dengan ruhnya saja? Kemudian, apa hikmah dan faidah dari peristiwa Isra' Mi' raj tersebut? Untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut penulis melakuakan studi analisis terhadap ayat dan juga hadits yang menjelaskan tentang Isra‟ dan Mi‟raj dengan menggunakan pendekatan tafsir dan sirah AL TADABBUR JURNAL ILMU ALQURAN DAN TAFSIR Vol 04 No. 1 Mei 2019 P-ISSN 2406-9582 E-ISSN 2581-2564 Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj... nabawiyyah sejarah nabi. Dari hasil kajian ini maka dapat disimpulkan di antaranya, bahwa Isra‟Mi‟raj adalah perjalanan Nabi Muhammad di waktu malam hari dari Masjid Al-Haram Mekkah ke Masjid Al-Aqsha Palestina yang telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur‟an Surat Al-Isra‟ Ayat 1. Sedangkan Mi‟raj adalah naiknya Nabi Muhammad dari Masjid Al-Aqsha ke langit sampai ke Sidratul Muntaha terus sampai ke tempat yang paling tinggi untuk menghadap Allah sebagaimana dijelaskan dalam Surat An-Najm Ayat 13-18 dan diriwayatkan dalam banyak hadits shahih. A. PENDAHULUAN Allah telah memilih Nabi Muhammad yang sudah terkenal akan kejujurannya sejak sebelum beliau diangkat menjadi nabi dan Rasul. Muhammad hidup di tengah-tengah kaumnya selama empat puluh tahun sebelum diutus Allah sebagai nabi dan rasul. Sebelum beliau dibebani amanat membawa risalah, selama itu pula kaumnya belum pernah mendengar atau menyaksikan dan mendapati beliau berdusta. Atas prestasi luar biasa itu pula Nabi Muhammad diberi gelar oleh kaumnya dengan gelar al-amin orang yang terpercaya. Jika kita baca sejarah kehidupan Rasulullah Sirah Nabawiyah, sebelum peristiwa itu terjadi, Rasulullah mengalami keadaan duka cita yang sangat mendalam. Beliau ditinggal oleh istrinya tercinta, Khadijah yang setia menemani dan menghiburnya di kala orang lain masih mencemoohnya. Lalu beliau juga ditinggal oleh pamannya sendiri, Abu Thalib yang walaupun kafir tetapi dia sangat melindungi aktivitas Nabi Tahun itu disebut „amul huzni tahun kesedihan. Sehingga orang-orang kafir Quraisy semakin leluasa untuk melancarkan intimidasinya kepada Nabi, sampai-sampai orang awam Quraisy pun berani melemparkan kotoran ke atas pundak Rasulullah Dalam keadaan yang duka cita dan penuh dengan rintangan yang sangat berat itu, menambah perasaan Rasulullah semakin berat dalam mengemban risalah Ilahi. Lalu Allah “menghibur” Nabi dengan memperjalankan beliau, sampai kepada langit ketujuh dan menemui Allah. Hingga kini, peristiwa ini seringkali diperingati oleh sebagian besar kaum muslimin dalam peringatan Isra Mi‟raj. Pada dasarnya peringatan tersebut hanyalah untuk memotivasi dan penyemangat, bukan dalam rangka beribadah ibadah dalam artian ibadah ritual khusus. Namun peringatan tersebut juga terdapat beberapa pelajaran. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... B. KEHUJJAHAN DALIL ISRA’ DAN MI’RAJ Dalam Al Qur‟an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isrâ‟ Mi‟raj, yaitu Bani Isra`il Ayat 1, dan An-Najm Ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra‟ Mi‟raj ini, tapi pada konsep, sistem, dan muatannya. Pada Surat An-Najm Ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isrâ` Mi‟raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat Jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama Al-Alaq 1-5 dari Allah yaitu ketika berada di gua Hira. Peristiwa Isrâ' dan Mi'râjmerupakan salah satu di antara mukjizatyang diberikan Allah kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad sebagai wujud penghormatan dan Isrâ‟, yaitu perjalanan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam yang dimulai dari Al-Masjidil-Haram sampai ke Al-Masjidil-Aqshâ. Mi'râj, yaitu perjalanan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam naik dari Al-Masjidil-Aqsha menuju Sidratul-Muntaha langit tertinggi. Muhammad Sai‟d Ramadhan Al-Buthy. 2000. Fiqh Al-Sirah Dirasat Manhajiyah Ilmiyyah Lisirati Al-Musthafa. Edisi Indonesia, Sirah Nabawiyyah Analisis Ilmiyah Manhajiyah Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah Sallahu alaihi Wasallam. Jakarta Robbani Press. hlm. 123. pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia. Peristiwa ini juga sebagai penghibur setelah beliau mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thâif. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur‟ân dan Al-Hadits. Allah menyebutkan peristiwa ini di dua tempat dalam Al-Qur`ân, yaitu Al-Isrâ‟/17 Ayat 1 dan An-Najm/53 Ayat 13-18. Peristiwa ini terjadi di Mekkah sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits. Al-Bukhâri memiliki 20 riwayat dari enam sahabat Radhiyallahu 'anhum. Sedangkan Muslim rahimahullah memiliki 18 riwayat dari tujuh sahabat Radhiyallahu 'anhum. Ibnu Ishaq berkata, “Seperti disampaikan kepadaku bahwa hadits tentang Isra Rasulullah berasal dari Abdullah bin Mas‟ud, Abu Said Al-Khudri, Aisyah istri Rasulullah, Mua‟wiyah bin Abi Sufyan, Al-Hasan bin Al-Hasan, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Qatadah dan Ummu Hani binti Abdul Al-Muthalib. Mereka semua meriwayatkan dari Rasulullah antara hadits-hadits ini, tidak ada satupun yang menjelaskan secara lengkap Abu Muhammad Abdul Malik Bin Hisyam Al-Mu‟afiri. 2004. Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, Fadli Bahri. Jakarta Darul Falah. hlm. 358. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj... semua kejadian Isrâ‟ dan Mi'râj ini dari awal sampai akhir, tetapi masing-masing menceritakan bagian per-bagian. Berdasarkan kandungan hadits dari riwayat-riwayat yang ada, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Adanya pembelahan dada Nabi Muhammad. Usai melaksanakan shalat 'Isyâ‟ pada malam penuh barakah itu, Malaikat Jibril mendatangi Nabi untuk membedah dada beliau lalu ia mencucinya menggunakan air Zamzam. Kemudian dibawakan bejana emas penuh dengan hikmah dan iman lalu dituangkan ke dada Nabi Setelah itu Malaikat Jibril menutup kembali dada Nabi dan dibawanya naik ke langit. C. DALIL AL-QUR’AN TENTANG ISRA DAN MI’RAJ Dalam Al-Qur‟an hanya ada dua surat yang menjelaskan tentang peristiwa langka yang dialami oleh Rasulullah. Pertama, Al-Isrâ‟/17 Ayat 1. Allah berfirman Lihat Al-Bukhâri/Al-Fath, 17/284, no. 4709, 4710 dan 15-43-70, no. 3886, 3888, juga 18/242, no. 4856, 4858, Muslim, 1/148, no. 163, 1/151, no. 164, Ibnu Asâkir dalam Tahdzîb Târîkh Dimasq, 1/386-387, dan Adz-Dzahabi mengatakan dalam kitab As-Sîrah "Hadits ini adalah hadits yang hasan gharîb". “Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-MasjidilAqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. Dalam firman-Nya di atas, Allah benar-benar menginginkan kita mengetahui bahwa mu‟jizat Isra‟ dan Mi‟raj merupakan perbuatan-Nya. Isra dan Mi‟raj tidak terjadi oleh kekuatan Nabi Muhammad sebagai manusia biasa. Karenanya surat tersebut dimulai dengan dengan firman-Nya, “subhaanalladzi asraa...” yang artinya, “apapun yang Maksudnya Al-Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... akan terjadi sesudah itu dikaitkan pada Al-Najm/53 Ayat 13-18. Allah berfirman “Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu dalam rupanya yang asli pada waktu yang lain, yaitu di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada Surga tempat tinggal, Muhammad melihat Jibril ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputi penglihatannya Muhammad tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak pula melampauinya. Sesungguhnya Dia telah melihat sebagian tanda-tanda kekuasaan Tuhannya yang paling besar. Sidratul Muntaha adalah tempat yang paling tinggi, di atas langit ke-7, yang telah dikunjungi Nabi ketika mi'raj.” M. Mutawalli Al-Sya‟rawi. 1994. Isra Mi‟raj Mu‟jizat Terbesar. Jakarta Gema Insani Press. hlm. 37. D. HADITS TENTANG ISRÂ’ Dari Anas Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda "Aku diberi Buraq, yaitu seekor hewan putih yang lebih besar dari himar dan lebih kecil dari keledai. Aku mengendarainya. Dia membawaku hingga sampai ke Baitul-Maqdis. Lalu aku mengikatnya di tempat para nabi menambatkan. Aku masuk ke Baitul-Maqdis dan shalat dua raka'at. Setelah itu aku keluar. Malaikat Jibril menghampiriku dengan membawa satu wadah berisi khamr dan satu wadah berisi susu. Aku memilih susu. Malaikat Jibril Alaihissalam berkata 'Engkau telah memilih sesuai dengan fithrah,' setelah itu, ia membawaku naik ke langit."Dan dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Nabi shalat bersama para nabi sebelum naik ke Ahmad dalam Al-Fathur-Rabbâni, 20/251-252 dan sanadnya shahîh. Imam Al-Bukhâri dalam Al-Fath, 21/176, no. 5576. Muslim, 1/145 no. 162. Lihat juga Al-Bukhâri dalam Al-Fath, 21/176, no. 5610 Diriwayatkan oleh Al-Baihaqî dalam Ad-Dalâil, 2/388. Qal‟ah Jay dalam Khâsyiyah berkata "Riwayat-riwayat tentang Nabi shalat bersama para nabi sebelum mi'râj saling menguatkan". Ibnu Hajar berkata "Itulah yang lebih jelas". Beliau rahimahullah juga berkata "Jumhûr sahabat menetapkan bahwa Nabi shalat di Baitul-Maqdis". Lihat hadits tentang bab ini dalam Al-Fathur-Rabbâni, karya Imam Ahmad 20/244-264, beberapa bab tentang kisah Isra‟ Mi‟raj Rasulullah Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj... E. HADIS TENTANG MI’RAJ Nabi Muhammad dibawa naik melewati beberapa langit. Pada setiap langit, Malaikat Jibril minta agar dibukakan pintu langit lalu ia ditanya "Siapakah yang bersamamu?" Jibril menjawab, Muhammad penghuni langit itupun menyambutnya. Di langit dunia, Nabi Muhammad berjumpa dengan Nabi Adam Alaihissallam, di langit kedua berjumpa dengan Nabi Isa Alaihissallam dan Nabi Yahya Alaihissallam, di langit ketiga berjumpa dengan Nabi Yûsuf Alaihissallam, di langit keempat dengan Nabi Idris Alaihissallam, di langit kelima dengan Nabi Hârûn Alaihissallam, di langit keenam dengan Nabi Musa Alaihissallam, dan di langit ketujuh berjumpa dengan Nabi Ibrâhîm Alaihissallam yang sedang bersandar pada Baitul-Ma'mûr. Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanan sampai ke Shidratul-Muntaha langit tertinggi. Di sinilah, Allah Azza wa Jalla mewajibkan kepada Nabi Muhammad dan umatnya untuk menegakkan shalat 50 kali sehari semalam. Akan tetapi dalam perjalanan kembali dari mi'râj ini, ketika sampai di tempat Nabi Musa Alaihissallam, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya "Apa yang telah diwajibkan Rabbmu atas umatmu?" Rasulullah menjawab pertanyaan ini, sehingga Musa Alaihissallam meminta kepada Nabi untuk kembali menghadap Allah dan minta keringanan. Rasulullah melaksanakan saran itu, dan Allah pun berkenan memberi keringanan. Ketika Rasulullah hendak kembali dan berjumpa dengan Nabi Musa Alaihissallam, beliau Alaihissallam meminta Rasulullah Muhammad agar meminta keringanan lagi, dan saran itu pun dilaksanakan Rasulullah sampai Allah berkenan memberi keringanan. Hingga akhirnya, kewajiban shalat itu hanya lima kali sehari semalam. Setelah itu, ketika Nabi Musa Alaihissallam meminta Nabi Muhammad memohon keringanan lagi, maka Rasulullah berkata "Aku sudah memohon kepada Rabbku sehingga aku merasa malu," lalu terdengar suara "Aku telah menetapkan yang Aku fardhukan, dan Aku telah memberikan keringanan kepada para hamba-Ku".Al-Bukhâri dalam Al-Fath, 13/24, no. 3207, Muslim, 1/149, no. 163, Ahmad dalam Al-Fathur-Rabbâni, 20/247-248 dari hadits Anas bin Mâlik bin Sha'sha'ah Radhiyallahu 'anhu, dan sanadnya shahîh, An-Nasâ'i, 1/217. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... F. PERJALANAN KEMBALI DARI MI'RÂJ Berdasarkan riwayat-riwayat yang ada menunjukkan bahwa perjalanan kembali Rasulullah menempuh rute dari langit tertinggi menuju Baitul-Maqdis lalu ke Makkah. Adapun sarana yang dipakai Rasulullah saat Isrâ' ialah Buraq. Dari riwayat-riwayat tentang Mi‟raj ini juga diketahui, bahwa riwayat yang menceritakan peristiwa ini menggunakan fi'il majhul kata kerja pasif, sehingga sarana yang digunakan tidak diketahui dengan jelas. Dalam sebagian riwayat disebutkan "Aku dipasangkan mi'râj". Sehingga Ibnu Katsîr rahimahullah mengatakan perihal itu dengan perkataannya”Mi'râj, ialah tangga. Nabi naik menuju langit melalui tangga itu, bukan dengan Burâq sebagaimana persangkaan sebagian orang". G. KAPAN ISRA DAN MI’RAJ TERJADI ? Ketika mendengar peristiwa besar, mestinya ada satu pertanyaan yang akan segera timbul dalam hati yang Dikeluarkan oleh Al-Baihaqi dalam Ad-Dalâil, 2/355-357 dari riwayat At-Tirmidzi dengan sanad beliau yang bersambung sampai ke Syadâd bin Aus. Al-Baihaqi berkata “Ini adalah sanad yang shahih”. Ibnu Katsir. 2003/1424 H.. Bidayah wa Al-Nihayah. Libanon Bairut Darul Marifah, Jilid Jilid 3-4. hlm. 118. mendengar yaitu masalah waktu terjadi, begitu pula kaitannya dengan peristiwa Isra Mi‟raj nabi Muhammad Kapan sebenarnya Isrâ‟ dan Mi‟raj terjadi, benarkah pada tanggal 27 rajab atau tidak ? untuk bisa memberikan jawaban yang benar, kita perlu melihat pendapat para ulama. H. PENDAPAT ULAMA SEPUTAR MASALAH INI Pertama, pendapat Al-Hafidz Ibnu Hjar Al-Asqaalaniy Rohimahullah;para ulama berselisih tentang waktu Mi‟raj, ada yang mengatakan sebelum kenabian. Ini pendapat yang aneh, kecuali kalau dianggap terjadinya dalam mimpi. Kebanyakan para ulama yang mengatakan peristiwa Isrâ‟ dan Mi‟raj terjadi setelah kenabian juga berselisih, di antaranya mereka ada yang mengatakan setahun sebelum hijrah. Ini pendapat Ibnu Sa‟ad dan yang lainnya dan dirajihkan dikuatkan oleh An-Nawawi dan Ibnu Hajar, bahkan Ibnu Hajar berlebihan dengan mengatakan ijma‟ menjadi kesepakatan ulama dan itu terjadi pada bulan Rabiul Awal, Klaim ijma‟ ini tertolak, karena seputar Beliau bernama Ahmad bin Ali bin Muhammad al kinaaniy Al Asqaalaniy, seorang ulama besar dalam hadits dan fiqih, pengarang kitab Fathul Bari, Syarah Shohih Bukhori, meninggal tahun 852 hlm. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj... hal itu ada perselisihan yang banyak lebih dari sepuluh beliau menyebutkan pendapat para ulama tersebut satu persatu; 1. Ibnu Sa‟ad dan yang lainnya dan dirojihkan oleh imam An-Nawawi setahun sebelum hijrah tepatnya bulan Rabiul Awal”. 2. Delapan bulan sebelum hijrah tepatnya bulan Rajab, ini isyarat perkataan Ibnu Hazm ketika berkata; terjadi di bulan Rajab tahun 12 kenabian. 3. Enam bulan sebelum hijrah, tepatnya bulan Ramadhan”. Ini disampaikan oleh Abu Ar-Rabi bin Salim. 4. Sebelas bulan sebelum hijrah tepatnya di bulan Rabiul Akhir”. Ini pendapat Ibrahim bin Ibrahim bin Ishaq Al-Habi, ketika berkata; ”terjadi pada bulan Rabiul Akhir, setahun sebelum hijrah”. Pendapat ini dirajihkan oleh Ibnu Munayyir dalam Syarah As-Surah karya Ibnu Abdil Barr. 5. Setahun dua bulan sebelum hijrah, pendapat ini disampaikan Ibnu Abdilbar. Ibnu Hajar. Fathul Bari 7/203. 6. Setahun tiga bulan sebelum hijrah, pendapat ini disampaikan oleh Ibnu Faaris. 7. Setahun lima bulan sebelum hijrah, ini pendapat As-Suddi. 8. Delapan belas bulan sebelum hijrah tepatnya di bulan Ramadhan. Pendapat ini disampaikan oleh Ibnu Sa‟ad, Ibnu Abi Subrah, dan Ibnu Abdilbar. 9. Bulan Rajab tiga tahun sebelum hijrah, pendapat ini disampaikan oleh Ibnu Asir. 10. Lima tahun sebelum hijrah, ini pendapat imam Az-Zuhri dan dirajihkan Al-Qadhi'iyadh. Sedangkan menurut Shafiyyurrahman Al-Mubarakfurisedikitnya ada enam pendapat tentang perbedaan waktu terjadinya Isrâ‟ dan Mi‟râj yaitu sebagai berikut 1. Isrâ‟ terjadi pada tahun tatkala Allah memuliakan Nabi Muhammad dengan nubuwah. Ini merupakan pendapat Ath-Thabari. 2. Isrâ‟ terjadi lima tahun setelah Nabi Muhammad diutus menjadi rasul. Beliau adalah seorang ulama dan penulis produktif kelahiran India di antara karyanya yang terkenal adalah „Al-Rohikul Al-Makhtum‟ karya tulis dalam bidang sejarah Nabi. Dan kitab tesebut berhasil keluar sebagai pemenang pertama dalam musabaqoh penulisan tentang siroh Nabi Muhammad yang diselenggarakan Rabitoh Al-Alam Al-Islami pada tahun 1397 Hijriyah. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... Hal ini merupakan pendapat Al-Nawawi dan Al-Qurthubi 3. Isrâ‟ terjadi pada malam tanggal 27 dari bulan Rajab tahun kesepuluh dari nubuwah. Ini merupakan pendapat Al-Manshurfuri. 4. Isrâ‟ terjadi enam bulan sebelum Hijrahnya nabi ke Madinah, atau pada bulan Muharram tahun ketiga belas dari nubuwah. 5. Israterjadi ssetahun dua bulan sebelum hijrah tepatnya pada bulan Muharram pada tahun ketiga belas dari nubuwah. 6. Ada juga yang berpendapat, Isrâ‟ terjadi setahun sebelum hujrah, atau pada bulan Rabi‟ul Awwal tahun ketiga belas dari nubuwah. Tiga pendapat yang pertama tertolak. Dengan pertimbangan, karena Khadijah radhiallahu Anha meninggal dunia pada bulan Ramadhan tahun kesepuluh dari nubuwah. Sementara pada saat meninggalnya belum ada diwajibkan shalat lima waktu. Juga ada perbedaan pendapat tentang diwajibkannya shalat lima waktu pada malam Isrâ`. Sedangkan tiga pendapat lainnya tidak ada satupun yang menguatkannya. Hanya saja kandungan Surata Al-Isrâ` menunjukkan bahwa Isrâ` tejadi pada masa-masa karena banyaknya perbedaan pendapat dalam masalah ini, maka benarlah apa yang dikatakan oleh Ibnu Taimiyah rahimahullah, bahwa tidak ada dalil kuat yang menunjukkan bulan dan tanggalnya, bahwa pemberitaan terputus serta masih diperselisihkan, tidak ada yang dapat Abu Syaamah mengatakan, dan para ahli dongeng menyebutkan Isrâ‟ dan Mi‟râj terjadi dibulan Rajab, menurut ahli ta‟dil dan jarh ulama hadits itu adalah kedustaan. I. Isra’ Mi’râj Dengan Ruh Dan Jasad Masalah ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagaimana dikatakan oleh Al-Qâdhi 'Iyâdh, bahwa para ulama berbeda pendapat tentang Isrâ‟ Mi‟raj Rasulullah. Di antaranya 1. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟raj dilakukan dengan ruh saja. 2. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟raj dilakukan dengan ruh dan jasad. Shafiyyurrahman Al-Mubarokfury. 1997. Sirah Nabawiyyah. Jakarta Al-Kautsar. hlm. 25. Lihat Ibnu Al-Qayyim. 2002. Zaadul Ma‟aad. Bairut Darul Kutub. Jilid 1. hlm. 57. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj... 3. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟raj dilakukan ruh dan jasad dan Mi‟raj ruh saja. 4. Ada yang mengatakan, semua itu hanya terjadi dalam mimpi. 5. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟râj berupa kasyaf diperlihatkan dengan membuka hijab 6. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟râj dilakukan dengan cara penguraian molekul-mulekul sebagaimana zat kimia. Adapun pendapat yang benar yang dipegangi oleh umat dan sebagian besar ulama salaf serta mayoritas muta'akhhirîn baik ahli fiqih, ahli hadits maupun ahli ilmu kalam, bahwa Isrâ' yang dialami Rasulullah ialah dengan jasadnya. Ibnu Hajarberkata "Sesungguhnya Isra‟ Mi‟raj terjadi dalam waktu satu malam dengan jasad dan fisik Rasulullah dalam keadaan beliau tersadar, terjadi setelah diangkat menjadi nabi. Pendapat inilah yang dipegangi mayoritas ulama ahli hadits, ahli fiqih dan ahli ilmu kalam. Zhahir hadist yang shahih menunjukkan hal itu. Dan tidak sepatutnya kita berpaling darinya, karena akal tidak memiliki alasan untuk mengatakan Al-Bukhâri dalam Al-Fath, 15/44, Kitab Al-Mab'ats, Bab Hadîtsul Isrâ'. persitiwa itu mustahil sehingga perlu dita'wil …." Jika peristiwa Isrâ‟ Mi‟râj itu terjadi hanya dalam mimpi, maka sudah tentu orang-orang kafir Quraisy tidak akan mengingkarinya. Begitu pula, tentu sebagian orang yang sudah beriman tidak akan murtad. Jika hanya dengan mimpi, maka peristiwa Isra‟ Mi‟raj itu, sama sekali tidak memiliki nilai mu'jizat. Pendapat yang mengatakan peristiwa Isra Mi‟raj hanya dalam mimpi, juga menyelisihi firman Allah yang artinya "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat" Al-Isrâ`/17 Ayat 1. Permulaan ayat dengan tasbih menunjukkan adanya perhatian kepada sesuatu yang penting. Begitu juga kalimat "bi 'abdihi", memiliki makna gabungan antara ruh dan jasad. Ada yang menafsirkan kejadian Isra Mi‟raj dalam Surat Al-Isrâ‟ Ayat 1, Allah memberkati Rosulullah sekelilingnya, Rosulullah tidak lagi terikat oleh tiga dimensi Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... Tidak terikat dimensi tempat, tidak terikat oleh jauh dekat, jadi bisa menembus milyaran galaksi pun tidak menjadi persoalan. Tidak terikat pada keadaan tinggi atau rendah, vertikal atau horizontal, luas atau sempit, atas atau bawah. Tidak terikat pada dimensi waktu belum, sedang atau akan. Shalat/melihat di Masjidil Al-Aqshâ padahal pada waktu masjid tersebut belum dibangun kembali bertemu dengan surga yang ada/yang terjadi untuk yang akan datang, shalat bersama dengan nabi-nabi lain, tidak terikat lama atau sebentar. Dan perlu diketahui bahwa ada yang beranggapan bahwa Rosulullah berangkat dengan buraq hewan sejenis kuda karena buraq berasal dari kata ba...ra...qa.. yang akhirnya berubah jadi baraq yang berarti kilat, maka banyak yang mengartikan kecepatannya seperti kilat yang kecepatannya km/detik. Ini bisa berkaitan dengan perjalanan hadist nabi yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim yang menggambarkan buraq sebagai binatang. Dalam memahami hadits tersebut tidak bisa difahami secara harfiyah, karena kalau difahami secara harfiyah, akhirnya tidak masuk akal, karena kalaupun buraq punya kecepatan km/detik tidak akan mampu sampai lagi dalam waktu satu malam, karena luas alam semesta dan banyaknya yang dilalui dan dilakukan oleh Rosulullah Maka dengan penjelasan di atas, bahwa Isra‟ Mi‟raj Rasulullah melalui diangkatnya Rasulullah dari dimensi tempat, waktu, dan keadaan seolah mengedepankan akal pikiran, Ahlussunnah wal Jamaah mengimani sesuatu yang ghaib terbatas pada apa yang dijelaskan dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadits jika tidak terdapat dalam Al-Qur‟an atau Al-Hadits tidak wajib kita imani atau bahkan kita tolak. J. Ragam Respon Terhadap Isra’ Dan Mi'raj Muahammad Soebari, mengutip tulisan Said Hawwa dalam bukunya, Al-Rasul Muhammad‟, menjelaskan bahwa Imam Ahmad, Ibn Abi Syaibah, Al-Nasa‟i, Al-Bazzar, Al-Thabari, Abu Nua‟im meriwayatkan dari Zararah bi Aufa dari Ibn Abbas, Rasulullahbersabda, “Pada malam aku melakukan Isra, aku berada di Makkah dan aku tahu orang-orang akan mendustakan diriku...” Pada pagi hari setelah peristiwa ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam nampak merasa susah karena khawatir Muhammad Soebari. 2003. Pelajaran dari Isra Mi‟raj Nabi. Jakarta Khairul Bayan. hlm. 29. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj... dianggap berdusta oleh kaumnya. Dalam keadaan seperti ini, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam dihampiri oleh Abu Jahal yang menanyakan keadaannya. Rasulullah pun memberitahukan tentang Isrâ‟. Mendengar penuturan Rasulullah itu, maka spontan Abu Jahal meyakini jika Nabi Muhammad telah berdusta. Namun penolakan Abu Jahal ini tidak ia ucapkan saat itu. Abu Jahal hanya berkata "Bagaimana pendapatmu jika aku memanggil kaummu? Apakah engkau akan memberitahukan kepada mereka peristiwa yang baru engkau sampaikan kepadaku?". Rasulullah menjawab,"Ya," maka Abu Jahal bergegas memanggil kaum Quraisy. Setelah mereka datang, Abu Jahl meminta kepada Rasulullah agar menceritakan yang telah ia alami. Rasulullah menceritakannya. Orang-orang Quraisy pun terheran mendengar cerita beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Di antara mereka ada yang pernah melihat Masjid Al-Aqshâ, maka orang-orang ini pun meminta Nabi menceritakan sifat Masjidil-Aqshâ. Lalu Allah mengangkat masjid itu, sehingga seolah bisa dilihat oleh Rasulullah dan beliau menceritakan sifat-sifatnya. Mendengar penjelasan Rasulullah mereka pun berseru "Demi Allah, keterangannya benar".Dalam sebuah riwayat diceritakan, orang-orang Quraisy mengingkari kepergian Rasulullah ke Syam lalu kembali lagi ke Makkah yang hanya dalam waktu satu malam saja. Karena perjalanan itu biasa ditempuh jarak waktu dua bulan. Sehingga ada sebagian orang yang kemudian murtad saat dengan Sahabat Abu Bakar radhiyallahu 'anhu. Begitu diberitahu peristiwa itu, beliau radhiyallahu 'anhu langsung mempercayainya tanpa ragu sedikit pun, seraya berkata "Demi Allah, jika benar ia mengatakannya, maka ia benar. Apa yang membuat kalian heran? Demi Allah, sesungguhnya ia memberitahukan kepadaku bahwa wahyu telah turun kepadanya dari langit ke bumi saat malam atau siang hari. Ini lebih besar dari masalah yang membuat kalian terheran itu!" Al-Bukhâri dalam Al-Fath, 17/284, no. 4710. Muslim, 1/156, no. 170. Ahmad, Al-Fathur-Rabbâni, 20/262-263 dari hadits Abbâs dengan sanad shahih. Lihat Ibnu Hisyâm, 2/45 dari riwayat Ibnu Ishâq secara mu'allaq. Kabar tentang murtadnya sebagian orang terdapat dalam hadits-hadits shahîh, di antaranya hadits yang diriwayatkan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 3/62-63, dan beliau rahimahullah menyatakan hadits ini shahîh. Ini disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... Abu Bakar radhiyallahu 'anhu pun kemudian mendatangi Nabi menanyakan peristiwa yang telah didengarnya. Dan demikianlah keadaan Sahabat Abu Bakar radhiyallahu 'anhu, setiap Rasulullah menceritakan sesuatu, maka beliau radhiyallahu 'anhu berkata "Engkau benar, aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah…," lalu Nabi bersabda "Wahai Abu Bakar, engkau adalah shiddiq," dan mulai saat itulah beliau radhiyallahu 'anhu dinamai Ash-Shiddiq. Artinya orang yang selalu BEBERAPA KESIMPULAN DARI PRISTIWA ISRA’ MI’RAJ 1. Peristiwa Isra‟ dan Mi‟raj terjadi setelah beberapa ujian menimpa Rasulullah ini, bertujuan untuk memperteguh semangat Rasulullah Juga sebagai isyarat bahwa penderitaan yang beliau alami bukan karena Allah meninggalkannya, akan tetapi sebagai sunnatullah bagi orang-orang yang dicintai-Nya. 2. Isra‟ dan Mi‟raj yang dialami Rasulullah itu terjadi dalam waktu Diriwayatkan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 3/62-63. Beliau berkata "Hadits ini sanadnya shahîh, namun tidak dibawakan oleh Imam Al-Bukhâri dan Muslim". Ini disepakati oleh Adz-Dzahabi dalam Talkhîs Al-Mustadrak. satu malam dan dilakukan oleh jasad dan ruhnya. 3. Riwayat Isra‟ Mi‟raj telah disepakati keshahihannya oleh ulama ahli hadits dan sirah. Juga telah ditetapkan sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur`aan, hadits-hadits shahih, dan Ijma' kaum muslimin. Peristiwa ini termasuk salah satu mu'jizat yang diterima Rasulullah Barang siapa mengingkari peristiwa ini, berarti ia telah mengingkari sesuatu yang ma'lûm bid-dharûrah diketahui secara pasti. 4. Penyebutan antara Masjidil Harâm, Masjidil Al-Aqshâ dan Mi‟raj secara berurutan merupakan bukti yang menunjukkan tingginya kedudukan Masjidil Al-Aqshâ. 5. Ketika dibawakan kepada Rasulullah berupa khamr dan susu, beliau memilih susu. Ini menunjukkan bahwa Islam itu din agama yang sesuai fithrah. 6. Diwajibkan shalat fardhu pada malam Mi‟raj merupakan bukti betapa penting rukun Islam ini. Oleh karena itu, semestinya shalat bisa membebaskan manusia dari godaan nafsu syahwat dan tujuan-tujuan dunia. Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj... Demikianlah beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari peristiwa Isra‟ Mi‟raj. Semoga semakin menambah keimanan kita kepada Allah, kitab-Nya, Nabi-nabi-Nya, para malaikat-Nya, Hari Akhir, serta Qadha dan Qadar-Nya. DAFTAR PUSTAKA Refrensi dari Buku Al-Bukhary, 2002. Sohih Al-Bukhary. Beirut Dar Kutub. Al-Buthy, 2000. Fiqh al-Sirah Dirasat Manhajiyah Ilmiyyah Lisirati Al-Musthafa, Terjemahan, Sirah Nabawiyyah Analisis Ilmiyah Manhajiyah Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah sallahu alaihi wasallam, Aunur Rafiq Shaleh Tamhid. Jakarta Robbani Press. Al-Kinaaniy Al-Asqaalaniy, Fath Al-Bary Syarah Shahih Al-Bukhary. Al-Mu‟afiri, 2004. Al-Sirah Al-Nabawiyah li Ibni Hisyam, Terjemahan, Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam. Jakarta Darul Falah. Al-Mubarokfury, S. 1997. Al-Rohikul Al-Makhtum. tejemahan, Sirah Nabawiyyah, Kathur Suhardi. Jakarta Al-Kautsar. Al-Qayyim, I. 2002. Zaadul Ma‟aad. Beirut Dar Kutub. Jillid 1. Al-Qusyairy Al-Naisabury, 1992. Shahih Muslim. Beirut Dar Al-Fikr. Al-Sya‟rawi, M. Mutawalli. 1994. Mu‟jizatu Al-Kubra Al-Isra wa Al-Mi‟raj, Edisi Indonesia, Isra Mi‟raj Mu‟jizat terbesar, Penerjemah Salim Basyahril. Jakarta Gema Insani Press. Ibnu Katsir, I. 2003/1424 H.. Bidayah wa Al-Nihayah. Libanon Bairut Darul Marifah, Jilid Jilid 3-4. Soebari, M. 2003. Pelajaran dari Isra Mi‟raj Nabi. Jakarta Khairul Bayan. Refrensi dari Internet http// www. dakwatuna. com/ 2011/ 06/12847/ hikmah-dari- Isrâ`-miraj/ ixzz1s BeCCLDW. ... Sedangkan menurut istilah, isra' adalah perjalanan Nabi Muhammad saw pada suatu malam dengan waktu yang relative singkat, dari masjidil Haram di Mekah ke masjidil Al-Aqsa di Palestina. Zakaria, 2019. Ini sesuai dengan firman Allah SWT Adapun miraj berasal dari kata 'araja, ya'ruju yang berarti "naik" ke atas tangga atau "alat untuk naik tangga. ...Fungki FebiantoniIsra Mi’raj menjadi momentum untuk bangkit dari krisis multidimensional terutama dalam pembentukan nilai karakter pada realitas sosial dan individu. Hal ini dikarenakan peristiwa Isra Miraj mempunyai dua nilai, yaitu nilai sosial dan spiritual. Tujuan artikel ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai karakter yang terkandung dalam peristiwa Isra Mi’raj dan untuk mendeskripsikan relevansi nilai-nilai karakter peristiwa Isra’ Miraj dalam pendidikan agama Islam di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menekankan pada kajian kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah adanya nilai sosial dan spiritual dalam peristiwa Isra Mi’raj, dan relevansinya terhadap pendidikan agama Islam yakni dalam hal tujuan pendidikan agama Islam; pendidik; peserta didik; materi; dan media pembelajaran agar menerapkan nilai-nilai karakter dalam peristawa Isra dan Mi’raj dalam pengimplementasiaannya. Isra Mi'raj is a momentum to rise from a multidimensional crisis, especially in the formation of character values in social and individual realities. This is because the Isra Miraj event has two values, namely social and spiritual values. The purpose of this article is to describe the character values contained in the Isra Mi'raj event and to describe the relevance of the character values of the Isra' Miraj incident in Islamic religious education in Indonesia. This research is a qualitative research that emphasizes literature review. The results of this study are the existence of social and spiritual values in the Isra Mi'raj incident, and their relevance to Islamic religious education, namely in terms of the objectives of Islamic religious education; educator; learners; theory; and learning media to apply character values in the Isra and Mi'raj events in their implementation.... It has also been established as mentioned in the Al-Qur'an, sahih hadiths, and Ijma' of the Muslims that this event was one of the miracles received by the Prophet Muhammad SAW. Whoever denies it means that he has denied something ma'lûm bid-dharûrah known with certainty Zakaria, 2019. A miracle cannot be proven by any theory, but the main goal as Muslims is to believe in it. ... Fitria Mercyta CelinaNadi SupraptoAl Qur’an is the greatest miracle that used as a guide for Muslims in the world. In it contains several verses that are relevant to physics. The study aims to examine Einstein’s Theory of Relativity in the story of Ashabul Kahf and Isra’ Mi’raj of Prophet Muhammad SAW. A qualitative approach is used with the library research method by analyzing related books and journals. The result show that the relativity time of angles and humans can be explained by Einstein’s Theory of Relativity. Einstein’s Theory of Relativity has nothing to do with the Ashabul Kahf event. However, for the events of Isra’ Mi’raj of prophet Muhammad SAW, Einstein’s Theory of Relativity is not sufficient to prove Alfath SalsabilDhea AmandaRaisya Rahma AdilahAni Nur Aenip class="Normal1"> Berbagai aplikasi yang berkembang di masa sekarang tentu sangat banyak jenis nya, tidak hanya digunakan sebagai satu fungsi saja, tetapi bisa dimanfaatkan untuk beberapa fungsi. Seperti halnya pada aplikasi zepetto ini selain digunakan sebagai aplikasi game tetapi bisa dimanfaatkan juga sebagai aplikasi pembuat karakter untuk mengembangkan video animasi agar lebih menarik. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan dan meneliti kelayakan aplikasi zepetto di dalam pembuatan media pembelajaran berbasis video animasi tentang kebudayaan islam untuk siswa kelas IV SD/MI yaitu tentang kebudayaan isra mi’raj. Penelitian ini menggunakan metode D&D atau design and development dimana model penelitiannya merupakan studi yang sistematis terhadap proses desain, pengembangan, dan evaluasi dengan tujuan untuk menetapkan dasar empiris dalam penciptaan sebuah produk, data diambil melalui angket,wawancara,serta observasi langsung di sebuah sekolah dasar terhadap guru dan siswa kelas IV SD/MI. Di dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis video animasi oleh aplikasi zepetto ini mampu menarik minat siswa sehingga lebih antusias ketika akan dilaksanakan pembelajaran dan siswa tidak merasa monoton karena pembelajaran disajikan secara audio visual. terjemah kitab isra mi raj pdf