Nama Perawati Kelas : 3 DD 04. BAB II. Uang Dan Standar Moneter. 1. Proses pertukaran dalam perekonomian. Proses yang digunakan dalam ekonomi dinegara ini adalah uang, alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.Uang sebagai alat pembayaran bagi
SetelahIndonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, perjuangan bangsa Indonesia semakin berat. Seluruh komponen bangsa berusaha berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan melalui perjuangan fisik, politik maupun bidang ekonomi. Periode pasca proklamasi kemerdekaan dalam periodisasi sejarah Indonesia lebih dikenal
Kesuliatankesulitan itu antara lain karna benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang , penyimpanan (storaage), dan pengangkutan (trasportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan banda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahann lama.
KesulitanAkses Permainan. Salah satu kesulitan yang seringkali dialami oleh sebagian orang dalam bermain judi secara online adalah kesulitan dalam akses permainan. Hal ini yang sering terjadi pada bettor pemula yang belum begitu paham dengan alur dan aturan dalam betting sehingga kondisi ini seringkali emnjadi sebuah hambatan untuk melakukan
Atasikesulitan masyarakat, Kodam IX/Udayana melalui Korem 161/Wirasakti dan Kodim 1604/Kupang, melakukan pemasangan pompa hidram pada lokasi atau permukiman penduduk yang mengalami kesulitan akan kebutuhan air bersih. Untuk pemasangan pompa hidram, harus ada sumber airnya. Dengan teknologi pompa hidram tersebut, air bisa dialirkan sesuai
Ketikauang komoditas mulai terisolisir, masyarakat kemudian menggunakan perunggu, besi dan tembaga sebagai alat tukar yang sah dan diakui. Setelah logam menjadi dominan, barulah emas dan perak pun ikut menjadi alat tukar. Besi menjadi alat tukar utama bagi bangsa Yunani. Tembaga digunakan oleh sebagian besar masyarakat Romawi.
FB3owAT. - Pembagian zaman praaksara, berdasarkan sudut pandang arkeologi, dapat dibagi menjadi zaman Batu dan zaman Logam. Tahukah kamu bagaimana kebudayaan zaman praaksara zaman Logam?Mengutip Kemdikbud RI, pada zaman Logam orang sudah membuat alat-alat dari logam selain alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam dan mencetaknya menjadi peralatan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Kelebihan teknik bivalve dari a cire perdue adalah dapat digunakan berkali-kali. Periode Logam disebut juga masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Zaman Logam dapat dibagi menjadi dua, yaitu Zaman Perunggu Zaman Besi Baca juga Zaman Batu Zaman Perunggu Pada zaman perunggu atau yang disebut kebudayaan Dongson-Tonkin China, yang menjadi pusat kebudayaan ini. Manusia purba dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 310 sehingga diperoleh logam yang lebih keras. Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain Kapak Corong atau Kapak Perunggu termasuk golongan alat perkakas, ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, dan Irian. Nekara Perunggu moko sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin, ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar dan Leti. Bejana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera. Arca Perunggu ditemukan di Bangkinang Riau, Lumajang Jawa Timur dan Bogor Jawa Barat. Baca juga Kehidupan Zaman Praaksara Zaman Besi Pada zaman Besi, orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan.
Sebagai alat tukar dan pembayaran, uang harus memiliki syarat utama tidak mudah rusak serat praktis untuk dibawa kemana-mana. Saat ini kita mengenal uang dalam dua bentuk yaitu uang kertas dan uang logam. Keduanya mewakili kebutuhan transaksi masa kini dimana uang kertas bisa untuk transkasi nominal besar sampai dengan Rp100 ribu per lembar sedangkan uang logam digunakan untuk transaksi nominal kecil maksimal Rp1000 per keping uang logam. Uang kertas terbuat dari bahan kapas agar tidak mudah rusak meskipun dikepal-kepal/remas atau pun tidak sengaja terendam air. Sedangkan uang logam yang terbuat dari alumunium, kuningan/tembaga, atau nikel, yang tentu saja lebih awet dibandingkan dengan uang kertas. Anda Bingung Cari Produk KPR Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk KPR Terbaik! Sejarah Penggunaan Uang Awal mula sejarah transaksi pertukaran barang, orang menggunakan alat bantu logam yang terbuat dari emas atau perak. Seiring dengan makin besarnya transaksi perdagangan, logam dalam bentuk koin tersebut makin berat dan tidak praktis untuk dibawa kemana-mana. Sejak saat itu, alat bantu transaksi mulai mengenal uang kertas yang pada awalnya digunakan sebagai surat bukti kepemilikan emas. Lambat laun, sistem perdagangan seperti itu berubah sampai dikenalnya uang kertas seperti yang kita gunakan saat ini. Apakah transaksi dengan uang kertas tersebut sudah cukup praktis untuk menjawab tantangan zaman? Tentu saja tidak. Perkembangan teknologi dan mobilitas tanpa batas telah menghadirkan uang elektronik sebagai jawaban kebutuhan zaman modern. Baca Juga Kenali Perbedaan Generasi 10, Y, dan Z dalam Berbelanja Bahan Pembuatan Alat Pembayaran Uang Logam dan Uang Kertas Uang Logam dan Uang Kertas Sebelum kita membahas masing-masing kekurangan dan kelebihan alat-alat pembayaran ini, ketahui terlebih dahulu bahan pembuatannya berikut ini Uang Logam atau Koin Indonesia Uang koin merupakan alat tukar nominal kecil yang digunakan secara resmi di negeri ini. Bahan untuk membuat uang logam tersebut terbuat dari iii macam logam, yaitu alumunium, nikel, dan kuningan. Ketiga bahan tersebut memiliki arakteristik yang saling melengkapi sesuai kebutuhan masyarakat yaitu Uang logam yang terbuat dari alumunium memiliki bobot lebih ringan dibanding bahan logam lainnya. Logam ini memiliki sifat Daya tahan yang kuat Warnanya abu-abu dan kalau bersih bahkan baru, bisa mengkilap seperti metalik. Uang koin pertama yang dicetak Indonesia tahun 1952, menggunakan bahan ini. Uang logam yang terbuat dari bahan nikel mempunyai bobot lebih berat. Logam ini memiliki sifat Warnanya silvery metalik Lebih padat dan kuat bila dibanding bahan alumunium Uang koin Republic of indonesia terbuat dari bahan nikel yang pertama kali dicetak memiliki nominal l sen seri Diponegoro Saat ini, koin terbaru yaitu nominal tahun emisi 2010, juga terbuat dari bahan ini. Uang koin dengan bahan kuningan memiliki tampilan keemasan. Logam ini memiliki sifat Bobotnya hampir sama dengan nikel Uang pertama yang dicetak dengan bahan ini adalah pecahan ten rupiah, tahun 1974. Sedang yang terbaru Rp500,00 tahun 2003. Selain bahan dari tiga jenis logam tersebut, masih terdapat satu keping uang logam yang terbuat dari 2 bahan, nikel dan kuningan yang dipadukan dengan nominal terbitan tahun 1993, 1994, 1995, 1996, 1997 dan 2000. Uang Kertas Indonesia Uang kertas, tidak dibuat dari kertas biasa karena bahan kertas biasa tidaklah awet, mudah rusak baik karena sering dilipat maupun terkena air. Uang kertas terbuat dari bahan kapas. Bahan kertas ini sejauh ini terbukti tidak mudah rusak meski ditarik-tarik atau pun ditekuk. Berdasarkan penelitian, bahan kapas ini mampu bertahan tidak robek sampai dengan kali lipatan bolak-balik. Sayangnya bahan ini masih merupakan komoditas impor dari Inggris, Perancis, Jerman, atau Belanda lengkap dengan tanda pengaman watermark-nya. Sesuai dengan kebutuhan, uang kertas jaman dahulu juga sempat terbuat dari bahan polimer atau sejenis plastik, yaitu nominal dan keluaran tahun 1999. Proses cetak uang kertas dengan bahan ini baru bisa dilakukan di Commonwealth of australia. Pertimbangannya adalah, lokasi Australia relatif dekat dengan Indonesia sedangkan Perum Peruri belum memiliki alat pembuat uang kertas dengan bahan tersebut. Baca Juga 9 Tipe Kecerdasan yang Dimiliki Manusia, Mana yang Anda Punya? Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Uang Logam dan Uang Kertas Kelebihan dan Kekurangan Uang Logam dan Uang Kertas Secara fisik kedua jenis uang ini jelas berbeda dari sisi daya tahan, uang logam lebih awet dibandingkan dengan uang kertas. Sedangkan secara fungsi, uang kertas lebih praktis untuk transaksi nominal besar dibandingkan dengan uang logam. Berikut ini ulasan lengkap kelebihan dan kekurangan kedua jenis uang tersebut. Kelebihan Uang Kertas Uang kertas praktis digunakan, mudah dibawa karena bobotnya ringan jika dibandingkan dengan uang logam. Beberapa kelebihan uang kertas berikut ini bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan Uang kertas bisa digunakan untuk transaksi dengan denominasi besar. Untuk transaksi Rp. one juta saja jika menggunakan uang koin, bisa butuh ane kantong plastik untuk membayarnya. Salah satu kemudahan uang kertas jika digunakan untuk transaksi besar tersebut adalah lebih mudah dihitung bisa lebih cepat dibandingkan uang logam. Dengan bentuknya yang tipis dan memiliki denominasi besar-besar, sejumlah uang akan lebih cepat dihitung jika berbentuk uang kertas Bentuknya yang tipis walaupun bentuk uang kertas lebih lebar dari uang logamsehingga ringkas, bisa dilipat untuk dimasukkan kedalam dompet. Sedangkan uang logam akan terasa berat jika dalam jumlah banyak. Kekurangan Uang Kertas Uang kertas terbuat dari bahan utama kapas, berbentuk tipis sehingga lebih mudah rusak, terbakar dan tentu saja tidak tahan lama. Anda harus lebih hati-hati dalam memperlakukan uang kertas karena sifatnya yang mudah rusak dan nominalnya tinggi tersebut. Selain itu kelemahan uang kertas berikut membuat Anda harus lebih berhati-hati dalam menyimpannya Sebagai alat bayar, uang senantiasa dibawa kemana-mana sehingga penggunaan sehari-hari seperti dilipat-lipat, ditekuk-tekuk, dan dipindah-tangan harus lebih hati-hati karena bisa membuatnya lecek, kumal, dan kotor. Belum lagi banyak kasus uang kertas rusak akibat lupa ikut terendam di dalam saku pakaian. Uang kertas juga rawan dipalsukan, dan lebih mudah hilang karena bentuknya yang tipis tersebut. Tranksaksi dengan uang kertas tidak cocok untuk pecahan kecil, padahal dalam banyak kasus sehari-hari, kita sering melakukan transaksi kecil dengan uang recehan. Kelebihan Uang Logam Uang logam biasa juga disebut uang koin, terbuat dari logam alumunium, kuningan, dan nikel. Sifat logam adalah keras dan tidak mudah rusak sehingga lebih tahan lama. Penyimpanan yang baik bisa membuat uang logam tahan sampai puluhan tahun lamanya. Walaupun banyak kelemahan jika dibandingkan dengan uang kertas untuk transaksi besar, sebenarnya uang logam juga banyak dibutuhkan karena beberapa keunggulan berikut ini Uang logam tidak mudah rusak biar pun penggunaannya sangat sering dan ceroboh, misalnya lupa terendam air di saku celana. Karena transaksi sehari-hari lebih banyak menggunakan pecahan kecil, maka tujuan pemerintah mencetak nominal kecil dengan uang logam, biar tidak mudah rusak meskipun digunakan sehari-hari. Karena bentuk uang koin yang memiliki denominasi kecil, maka jenis uang ini bisa memudahkan jual beli, misalnya untuk transkasi di pasar dengan harga Transaksi ini tentu saja tidak bisa dilakukan dengan uang kertas sepenuhnya karena kita idak mempunyai uang kertas nominal Rp200,00. Jika tetap menggunakan uang kertas maka harus ada uang kembalian dalam bentuk uang logam, yaitu uang kertas kembalian uang logam Rp800. Uang logam tidak mudah hilang karena bobotnya berat dan kalau jatuh akan berbunyi sehingga memudahkan pemilik uang untuk mengetahui lokasi uang logam tersebut. Uang logam jarang dan tidak mudah dipalsukan karena nominalnya kecil dan bahan logamnya juga mahal. Selain fungsi utama uang logam diatas, ternyata uang ini juga memiliki manfaat lain diluar transaksi barang misalnya saja untuk kerokan saat masuk angin, menggosok hologram voucher berhadiah, media solidaritas koin peduli, pendingin laptop, dan lain sebagainya. Kekurangan Uang Logam Sebenarnya uang logam tidak terlalu sering digunakan dalam transaksi di jaman modern seperti ini. Oelh karena itu produksi uang logam tidak sebanyak uang kertas. Selain itu, beberapa kekurangan uang logam berikut ini bisa menjadi pertimbangan buat kita dalam memanfaatkannya sesuai kebutuhan Bahan baku uang logam lebih bernilai dan banyak digunakan untuk membuat barang selain uang sehingga makin lama bahannya makin langka. Logam pembuat uang logam adalah alumunium, kuningan, dan nikel. Bobot uang logam cukup berat sehingga membuat orang malas membawa kemana-mana apalagi dalam jumlah banyak. Selain berat, nominalnya juga kecil yang membuatnya tidak praktis untuk dibawa-bawa, misalnya untuk nominal uang kertas bisa satu lembar, sedangkan uang logam bisa sekantong. Butuh waktu lama untuk menghitung karena dominasinya kecil-kecil. Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik! Memiliki Fungsi Masing-Masing Kedua jenis uang tersebut dicetak untuk tujuan yang berbeda. Tidak perlu dibandingkan secara berlebihan karena memang tujuannya berbeda. Anda bisa menggunakan kedua jenis uang tersebut sesuai dengan kebutuhan karena memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selain itu, memahami bahan pembuat uang juga membuat kita lebih peduli bagaimana merawat uang agar tidak mudah rusak dan praktis dalam pemakaiannya. Baca Juga 8 Pemimpin Dunia yang Tampan dan Menginspirasi Source
Web server is down Error code 521 2023-06-13 141604 UTC Host Error What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d6af305aa39b994 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
aazmi48 aazmi48 Ekonomi Sekolah Menengah Atas terjawab Iklan Iklan ridhovarrel7 ridhovarrel7 Jawabankarena sulit untuk membawanya karena terlalu berat dan banyakPenjelasansemoga membantu sama² oghheey, thanks Iklan Iklan oppojoyklw oppojoyklw JawabanKarena sulit untuk membawanya Karena terlalu berat dan banyak Iklan Iklan Pertanyaan baru di Ekonomi buatlah pertanyaan wawancara tentang pembangunan jalan raya maksimal 5 pertanyaan​ Cari atau identifikasi yg menjadi beban APBN Sehingga APBN tidak maksimal digunakan untuk pembangunan​ Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembuatan produk kerajinan limbah bangun ruang sebesar rp. sedangkan total produksi menghasilkan 1 … 20 bungkus, dan jika harga produk kerajinan dihargai per buah, maka berapa a. bep produksi ; b. bep harga? jika membeli paket cod dan membayar pakai via dana kalau sampai paket nya bayar lagi ga?​ bentuklah sebuah koperasi simpan pinjam versi anda, tentukan syarat keanggotaan, serta tingkat kredit yang anda tawarkantolong bantu​ Sebelumnya Berikutnya Iklan
Setelah ditemukannya koin emas dan perak nuqud sebagai alat untuk tukar menukar yang mengandung dua unsur fungsi, yakni berfungsi sebagai alat tukar mutaqawwam dan nilai tukar qîmatul mitsli, secara perlahan keberadaan koin ini mengalami perubahan fungsi. Namun, perubahan fungsi ini tidak menghilangkan fungsi utama yaitu sebagai alat tukar dan nilai tukar. Baca juga Sejarah Uang sebagai Alat TukarKarena bahan emas di alam jumlahnya terbatas, maka dibuatlah sebuah cara agar koin nuqud ini juga berperan sebagai satuan hitung yang kecil. Akhirnya dibuatlah sebuah koin dengan bahan yang berkualitas lebih rendah dari emas, yaitu perak al-wâriq. Selanjutnya, koin ini diberi nilai satuan hitung diatasnya yang menunjukkan nilai tukar uang itu. Dengan begitu, koin baru ini al-wâriq berubah menjadi 3 fungsi, yaitu 1 sebagai alat tukar, 2 sebagai nilai tukar, dan 3 sebagai satuan hitung. Berangkat dari sini, satuan-satuan lebih kecil lagi mulai dibuat dengan bahan yang lebih rendah nilainya dibanding perak. Akhirnya ditemukanlah bahan yang terbuat dari tembaga. Uang yang terbuat dari tembaga ini selanjutnya disebut fulus. Orang Barat menyebutnya valas. Dewasa ini marak dilaksanakan perdagangan valas, yang sejatinya adalah memperdagangkan uang tembaga ini untuk dimanfaatkan bagi kebutuhan lain yang lebih bernilai dibanding ia berwujud sebagai uang. Tapi, ini adalah asumsi awal. Bisa jadi, di lapangan tidak demikian adanya. Berdasarkan asumsi ini, maka menurut pembaca, jika ada pertanyaan mengapa pemerintah mengeluarkan satuan mata uang logam 100 dan 500 rupiah dengan dua bahan yang berbeda? Sebenarnya, jawabannya adalah erat kaitannya dengan perdagangan valas ini. Hikmah dasar yang bisa kita tarik dari sini adalah kearifan masyarakat mau menggunakan mata uang logam sehingga tetap memiliki nilai, sebenarnya turut membantu tidak jatuhnya nilai tukar rupiah di perdagangan valas. Tentu ini membutuhkan kajian tersendiri. Insyaallah kelak akan kita kembali kepada sejarah mata uang. Semenjak manusia mulai hidup tersebar ke berbagai pelosok daerah dan negara, manusia menjadi semakin sulit untuk melakukan pertukaran bila harus menggunakan uang logam. Hal ini disebabkan, karena uang logam tidak terbuat dari bahan yang praktis untuk dibawa. Dalam kapasitas perdagangan yang besar, dibutuhkan keping logam yang banyak pula, sehingga menyulitkan bagi pedagang untuk membawanya. Faktor kesulitan ini selanjutnya di atasi dengan membuat sebuah alat tukar yang praktis, ringan di bawa dan mudah disimpan dan harus memiliki nilai manfaat yang menentukan nilai tukar. Pada akhirnya lahirlah uang kertas al-aurâqul mâliyah.Baca juga Bentuk-bentuk Cara Transaksi Jual Beli dalam Perspektif FiqihJika pada uang logam, ada “nilai bahan” yang berperan dalam menjaga “nilai tukar” koin, maka pada uang kertas, nilai apa yang bisa membuat uang kertas ini tetap memiliki jaminan “nilai tukar” barang. Jika sebelumnya, andai mata uang emas tidak digunakan dalam perdagangan, koin emas sendiri bisa dilebur oleh pemiliknya untuk dijadikan perhiasan. Dengan demikian, “nilai bahan” emas tetap memiliki “nilai manfaat”. Namun, pada uang kertas ini, penyandaran kepada “nilai bahan” ain al-mitsli adalah jelas tidak mungkin, karena pada dasarnya ia hanya berupa kertas yang di atasnya dituliskan satuan nilai, sehingga apabila tulisannya itu hilang, maka “nilai tukar”-nya menjadi hilang juga bi lâ naf’in. Itulah sebabnya kemudian disusunlah sistem jaminan dlamman. Tentu barang yang menjadi jaminan adalah berupa barang berharga, yang terdiri atas emas dan perak. Pada akhirnya, setiap orang yang memiliki lembar uang kertas itu, menjadi “bermakna” bahwa ia memiliki sebuah benda yang dijaminkan dengan bukti kepemilikan berupa uang kertas tersebut. Persoalannya kemudian, di mana benda yang dijaminkan itu berada?Saat awal belum adanya perbankan, benda-benda yang dijaminkan ini berada di tukang pandai besi yang piawai dalam menyetak emas batangan. Orang yang memiliki uang kertas, bisa mengambil logam mulia ini di tukang pandai yang sesuai dengan yang tertera di kertas yang ia bawa. Sampai di sini, dapat disimpulkan bahwa peran dan fungsi uang menjadi berubah. Ia tidak lagi hanya memiliki fungsi 1 alat tukar mutaqawwam, 2 nilai tukar iwâdl al-mitsli dan 3 sebagai satuan hitung qîmah. Uang kertas memiliki fungsi tambahan selain dari ketiga fungsi tersebut. Fungsi tambahan itu adalah 4 ia berperan sebagai “tanda bukti kepemilikan” atas suatu bagian logam mulia emas yang terdapat di sebuah tukang pandai besi tertentu. Namun, keberadaan fungsi yang keempat ini tidak dapat dipisahkan dari fungsi utama uang sebagaimana yang sudah disebutkan terdahulu, yaitu sebagai benda yang memiliki “nilai tukar” qîmatul mitsli. Wallahu a’ Syamsudin, Pegiat Kajian Fiqih Terapan dan Pengasuh Pondok Pesantren Hasan Jufri Putri, P. Bawean, Jatim
apakah kesulitan yang dialami masyarakat ketika menggunakan alat tukar logam